KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak
bearish (moderate) dengan level suport 7.150 dan
resistance 7.220 pada perdagangan Senin (6/6). Hal tersebut bakal sejalan dengan bursa saham di Asia yang mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu. Ini terjadi setelah data memperlihatkan sinyal bahwa pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan mampu menghadapi siklus kenaikan suku bunga acuan yang agresif. Di pasar obligasi, imbal hasil (
yield) surat utang Pemerintah AS atau US Treasury Note bertenor 10 tahun sempat melompat hingga 7 basis points (bps) dan menyentuh 3%, sebelum akhirnya ditutup di 2,96%.
Data Non-Farm Payrolls (NFP) memperlihatkan ekonomi AS di bulan Mei menambah pekerja dengan jumlah yang lebih besar dari ekspektasi. Hal ini memberi sinyal bahwa bank sentral AS yakni Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga acuan sebagai upaya untuk melawan inflasi.
Baca Juga: IHSG Tergelincir ke 7.166,5 di Pagi Ini (6/6), Asing Borong BMRI, TLKM, MDKA NFP bertambah 390.000 pekerja, lebih tinggi dari ekspektasi yang sebesar 318.000. Namun, angka ini lebih rendah dari penambahan 436.000 di bulan April 2022. Tingkat pengangguran tidak berubah dari bulan sebelumnya atau stabil di level 3,6%, lebih tinggi dari ekspektasi di level 3,5%. Rata-rata upah per jam average hourly earnings naik 0,3% month-on-month (MoM) atau 5,2% year-on-year (YoY) dibanding dengan ekspektasi kenaikan 0,4% MoM dan 5,2% YoY dan sama dengan pertumbuhan 0,3% MoM serta 5,5% YoY di bulan April. Di pasar komoditas, harga emas anjlok hampir 1% karena daya tariknya meredup seiring dengan menguatnya nilai tukar dolar AS dan naiknya imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS pasca rilis data pasar tenaga kerja (NFP). Harga minyak mentah bergerak naik, didorong oleh ekspektasi bahwa keputusan OPEC untuk menambah target produksi sedikit lebih besar dari yang direncanakan tidak akan banyak mempengaruhi kondisi pasar minyak global yang masih ketat. Selain itu, permintaan minyak mentah di prediksi akan meningkat seiring dengan penghapusan kebijakan
lockdown di China. Untuk hari ini, fokus perhatian investor akan tertuju pada rilis data Caixin Services PMI bulan Mei China. Minggu lalu data resmi Non-Manufacturing PMI Chuina membaik ke level 47,8 di bulan Mei dari level 41,9 pada bulan April meskipun masih berada di bawah level 50.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham GOTO, UNTR, BFIN, dan Jual BBYB Lebih lanjut, Phillip Sekuritas pun memberikan rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham. Simak rinciannya: PT Bank Mayapada Internasional Tbk (
MAYA)
- Short Term Trend : Bearish
- Medium Term Trend : Bearish
- Trade Buy : Rp 590
- Target Price 1 : Rp 635
- Target Price 2 : Rp 660
- Stop Loss : Rp 545
PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (
BSML)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bullish
- Trade Buy : Rp 1.310
- Target Price 1 : Rp 1.535
- Target Price 2 : Rp 1.665
- Stop Loss : Rp 1.110
PT MNC Land Tbk (
KPIG)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bearish
- Trade Buy : Rp 94
- Target Price 1 : Rp 104
- Target Price 2 : Rp 109
- Stop Loss : Rp 84
PT Panin Dubai Syariah Tbk (
PNBS)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bearish
- Trade Buy : Rp 67
- Target Price 1 : Rp 75
- Target Price 2 : Rp 78
- Stop Loss : Rp 59
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari