KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) berhasil mencetak kinerja keuangan yang ciamik sepanjang 2021. Pendapatan usaha emiten tambang batubara ini melejit 57,51% secara
year on year (yoy) menjadi US$ 3,99 miliar. Dus, laba bersih ADRO pun terbang 535,34%, dari semula US$ 146,93 juta pada 2020 menjadi US$ 933,49 juta pada 2021. Kinerja ADRO juga tumbuh secara kuartalan. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo menjabarkan, Adaro Energy mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba sebesar 104,3% secara kuartalan menjadi US$ 512,6 juta. Kenaikan ini terutama karena pertumbuhan harga jual rerata atau
average selling price (ASP) batubara yang sangat tinggi.
Di sisi lain, pendapatan ADRO naik 41,5% secara kuartalan menjadi US$ 1,42 miliar, dengan ASP batubara tumbuh 42,4%.
Baca Juga: Adaro Energy Indonesia (ADRO) Catat Pertumbuhan Pendapatan hingga 58% Sepanjang 2021 Secara kumulatif, laba bersih ADRO yang tumbuh lebih dari 6 kali lipat mencerminkan 102,4% dari ekspektasi yang dipasang Ciptadana Sekuritas pada 2021. Pendapatan yang melonjak 57,5% menjadi US$ 3,9 miliar didorong oleh pertumbuhan harga jual rerata batubara yang meningkat 63% YoY, mengimbangi volume penjualan batubara yang menurun 4,7%. Ke depan, kinerja ADRO juga akan diuntungkan dari bisnis batubara kokas yang dijalankan oleh anak usahanya, yakni PT Adaro Mineral Tbk (
ADMR). Kinerja ADMR diperkirakan bakal lebih solid di 2022, ditopang oleh harga batubara kokas yang baru-baru ini mencapai US$ 500 per ton atau naik 297% YoY. Solidnya harga batubara kokas didukung dengan volume produksi sekitar 3,5 juta ton “Ini akan membantu meningkatkan pendapatan ADRO dengan memberikan nilai tambah dalam hal kontribusi
earnings yang saat ini di angka 15%,” tulis Thomas dalam riset seperti dikutip Kontan.co.id, Jumat (4/3). Ciptadana Sekuritas menaikkan harga patokan batubara di 2022 dan 2023 menjadi US$ 140 dan US$ 100 per ton. Hal ini dengan menimbang melonjaknya harga batubara ke rekor tertinggi karena krisis pasokan dan meningkatnya sisi permintaan.
Kenaikan estimasi harga batubara membuat Ciptadana Sekuritas menaikkan estimasi harga jual rata-rata milik ADRO sebesar 63,3% dan 56,3% menjadi US$ 98 dan US$75 per ton.
Ciptadana Sekuritas juga menaikkan asumsi laba bersih ADRO pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 243,3% dan 377,3% menjadi US$ 1,65 miliar dan US$ 1,10 miliar. Dus, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ADRO dengan target harga yang lebih tinggi yaitu Rp 3.650 per saham dari sebelumnya Rp 2.600. Ciptadana Sekuritas mempertahankan ADRO sebagai salah satu pilihan utama (top picks) di sektor batubara. Ini menimbang kemampuan ADRO dalam menghasilkan arus kas yang positif, kemampuan untuk mengendalikan biaya, portofolio yang beragam dan hasil dividen yang menarik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari