KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) dibuka menguat ke 7.063 di pagi ini (24/10). Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG bergerak
bullish (moderate) dengan rentang support 6.900 dan
resistance 7.135 pada perdagangan di awal pekan ini. Indeks saham di Asia pagi ini dibuka menguat setelah indeks saham utama di Wall Street ditutup naik lebih dari 2% pada akhir pekan lalu, meskipun sejumlah laporan keuangan korporasi keluar mengecewakan. Secara mingguan, S&P 500 lompat 4,74%, DJIA tumbuh 4,89% dan NASDAQ terbang 5,22%. Ketiga indeks mencatatkan persentase kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir.
Kenaikan indeks didorong oleh peluang bank sentral AS, yakni Federal Reserve yang mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan lebih awal dari yang diantisipasi pasar. Sejumlah pejabat Federal Reserve semakin merasa tidak nyaman dengan laju kenaikan suku bunga saat ini, dan mulai khawatir mengenai risiko terjadinya pengetatan kebijakan yang berlebihan (
over tightening).
Baca Juga: Cek Rekomendasi CPIN, JSMR, MAPA, PGAS untuk Hari Ini (24/10), IHSG Dibuka Naik Sentimen ini disuarakan oleh Presiden Federal Reserve di San Francisco Mary Daly yang mengatakan bahwa Federal Reserve seharusnya menghindari mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Dia merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil. Berita pada surat kabar harian Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat pagi memberi indikasi bahwa pejabat Federal Reserve bersiap menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps) pada pertemuan kebijakan mereka tanggal 1-2 November. Pejabat The Fed diperkirakan akan mulai mendiskusikan peluang kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada bulan Desember. Dari sisi kinerja korporasi, musim laporan keuangan kuartal ketiga 2022 sejauh ini lebih baik dari yang ditakutkan investor. Hal ini memicu para analis untuk menaikkan estimasi pertumbuhan laba emiten dalam indeks S&P 500 menjadi 3,1% dari sebelumnya 2,8% di awal minggu lalu. Namun, estimasi ini masih jauh di bawah estimasi kenaikan 11,1% yang diramalkan di awal bulan Juli. Di pasar obligasi, imbal hasil (
yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) tenor 10 tahun turun tipis sementara
yield US Treasury Note tenor 2 tahun turun lebih dari 12 bps menjadi 4,48% karena investor mulai memangkas ekspektasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps di bulan Desember. Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Jumat dan mencatatkan kenaikan mingguan seiring dengan pelemahan nilai tukar mata uang dolar AS.
Baca Juga: IHSG Melesat 0,65% ke 7.063,3 di Pagi Ini (24/10), Seluruh Sektor Menguat Berikut merupakan rekomendasi teknikal untuk perdagangan Senin (24/10) : 1. PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bullish
- Trade Buy :Rp 1.095
- Target Price 1 : Rp 1.145
- Target Price 2 : Rp 1.175
- Stop Loss : Rp 1.045
2. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (
ADMF)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bullish
- Trade Buy : Rp 8.275
- Target Price 1 : Rp 8.425
- Target Price 2 : Rp 8.525
- Stop Loss : Rp 8.125
3. PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (
BMSR)
- Short Term Trend : Bullish
- Medium Term Trend : Bullish
- Trade Buy : Rp 865
- Target Price 1 :Rp 975
- Target Price 2 : Rp 1030
- Stop Loss : RP 755
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari