KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai libur panjang Idul Fitri, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali dibuka pada Senin (9/5) ini. Dampak dari kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) akan dicermati oleh pelaku pasar dan diprediksi berimbas pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sekadar mengingatkan, sebelum cuti bersama Idul Fitri, IHSG bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan Kamis (28/4) lalu. IHSG menguat 32,15 poin atau naik 0,45% ke level 7.228,91. Seperti diketahui, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5% pada Rabu (4/5) lalu.
Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti berpandangan, investor menunggu respon Bank Indonesia terhadap kebijakan The Fed yang menaikkan Federal Funds Rate (FFR). Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati pergerakan harga komoditas energi seperti minyak mentah dan batubara yang masih dalam tren harga tinggi. Dalam kondisi ini, Desy memprediksi IHSG berpotensi melemah pada rentang 7.090 - 7.275.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham untuk Hari Ini (9/5), IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas "Saham yang dapat dicermati jangka pendek masih dari sektor infrastruktur jalan tol, sebab masih dalam suasana arus balik mudik. Juga tambang batu bara yang kembali melesat seiring embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia," kata Desy kepada Kontan.co.id, Minggu (8/5). Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki melihat potensi IHSG bergerak dalam rentang 7.127 - 7.300. Ada potensi tekanan
profit taking dan jual karena antisipasi kebijakan moneter The Fed. Pasar juga memperhatikan data tenaga kerja Amerika Serikat, volatilitas harga komoditas, serta rilis laporan keuangan emiten periode kuartal I-2022. Yaki menyarankan agar pelaku pasar memperhatikan saham-saham di sektor komoditas energi, Crude Palm Oil (CPO), perbankan dan teknologi. "Potensi tekanan jual dan
profit taking di sektor teknologi dan
banking. Potensi
rebound saham sektor CPO dan komoditas," sebut Yaki.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo menambahkan bahwa IHSG pada hari ini lebih berpotensi tertekan melanjutkan penurunan, mengingat indeks di bursa negara-negara Asia cukup tertekan. William memprediksi IHSG berada di level
support 7.100-7.120 dan
resistance pada 7.290 - 7.310. Ada lima saham yang dijagokan William untuk Senin ini. Dia memberikan rekomendasi
buy untuk saham
ITMG dengan suport di Rp 25.600 dan resisten pada Rp 30.200. Kemudian
buy on weakness (BoW) saham
ASRI dengan suport di Rp 144 dan
resistance pada Rp 168. Lalu BoW saham
IMJS di rentang suport dan
resistance Rp 374 - Rp 420, BoW untuk
MNCN di Rp 925 - Rp 1.080, serta BoW saham
WMUU pada Rp 136 - Rp 148.
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memprediksi IHSG bergerak di rentang 7.250 - 7.100. Cheryl merekomendasikan
buy saham
MDKA pada Rp 5.100 - Rp 5.200 dengan target harga di Rp 5.700 dan
stop loss pada Rp 5.000. Kemudian
buy untuk saham
FILM pada Rp 1.260 - Rp 1.300 dengan target harga di Rp 1.400 dan
stop loss pada Rp 1.200. "Pelaku pasar akan mencerna pengaruh kenaikan FFR The Fed saat pasar IDX sedang libur terhadap perekonomian Indonesia," ujar Cheryl. CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak di 7.101 - 7.292. William memandang bahwa sentimen dari pergerakan pasar global dan regional akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. "Sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," ungkapnya. Untuk perdagangan hari ini, William menyarankan agar pelaku pasar mencermati saham
ASII,
BBRI,
UNVR,
ITMG,
JSMR,
AKRA dan
CTRA.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham dari Samuel Sekuritas untuk Perdagangan Hari Ini (9/5) Sedangkan sepanjang pekan ini, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 7.150 - 7.300. Saham-saham bank berpotensi menjadi mover utama dari fluktuasi IHSG. Fluktuasi yang terjadi berpotensi membuka peluang
buy on support atau aksi beli pada saham-saham bank. Terutama bank-bank berkapitalisasi besar seperti
BBCA,
BBNI,
BBRI dan
BMRI. Di sisi lain, peningkatan
uncertainty risk memicu berlanjutnya penguatan harga sejumlah komoditas di pekan lalu. Oleh sebab itu, saham-saham komoditas dapat menjadi alternatif pelaku pasar di pekan ini, seperti
AALI,
LSIP,
SIMP,
ADRO,
PTBA,
ITMG,
UNTR dan
HRUM. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari