KONTAN.CO.ID - Generasi milenial adalah mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000 atau yang saat ini berusia 17-37 tahun. Inilah generasi yang identik dengan kemajuan teknologi beserta kemudahan yang ada. Acapkali terdengar bahwa saat ini generasi milenial kesulitan berinvestasi termasuk kesulitan membeli properti rumah atau apartemen. Di satu sisi generasi milenial lahir di jaman yang sangat mudah untuk akses ke lembaga keuangan. Tumbuh dengan beragam gadget dan internet untuk mengakses informasi keuangan secara cepat.
Tetapi di sisi lain sebagian besar milenial merasa kesulitan untuk menyisihkan dana berinvestasi. Gaya hidup yang konsumtif sering menjadi penyebab terkurasnya penghasilan bulanan. Padahal saat masa-masa awal memasuki dunia kerja dan berpenghasilan sendiri menjadi momentum ideal untuk memulai investasi. Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Executive ZAP Finance generasi milenial yang cerdas adalah memulai investasi sekarang dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Memahami tujuan investasi
- Memahami risiko investasi, tapi bukan hanya potensi hasilnya semata
- Memahami profil risiko diri sendiri, jika masih konservatif ada baiknya memulai dari reksadana pasar uang atau emas
- Menggunakan dana yang disisihkan dari penghasilan
- Memiliki dana darurat terlebih dahulu sebelum berinvestasi
- Menghindari utang untuk berinvestasi
Baca Juga: Yuk Disiplin dengan Alokasi Anggaran Keuangan Anda yang termasuk generasi milenial bisa mengatur pengeluaran secara bijak dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Evaluasi sumber pemasukan seperti hasil dari kerja (gaji, tunjangan, bonus, THR dan lain-lain), hasil dari investasi dan hasil dari bisnis
- Evaluasi pos pengeluaran dengan membagi menjadi 7 pos besar yakni zakat, dana darurat, premi asuransi, biaya hidup bulanan, cicilan, tabungan dan investasi, gaya hidup dan hiburan
Setelah melakukan langkah-langkah evaluasi di atas, berikutnya adalah kelola keuangan dengan efektif. Sherly menyarankan alokasi penghasilan menggunakan metode sederhana dengan membagi menjadi 3 rekening digital dengan perincian:
- Pos living 50%
- Saving 30%
- Playing 20%
Konsisten dan disiplin menjadi kunci bagi Anda, para milenial agar menjadi generasi yang cerdas finansial. Jika Anda bisa mengelola keuangan dengan efektif, nantinya Anda juga yang akan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat pengelolaan keuangan secara efektif antara lain:
- Melatih menjalankan pola hidup hemat
- Berlatih untuk lebih tertib dan teratur dalam transaksi keuangan
- Mengurangi stress yang terkait finansial
- Memiliki perencanaan masa depan yang lebih baik
- Menghindarkan diri Anda dari utang konsumtif
Oh ya hidup hemat bukan berarti menjadikan Anda milenial sebagai orang yang pelit. Hidup hemat berbeda dengan pelit. Hidup hemat artinya Anda mampu mengutamakan kebutuhan di atas keinginan serta mengatur pemenuhan hal-hal berkualitas secara efisien. Sekedar contoh, jika Anda membeli barang-barang yang terkait penunjang penampilan seperti baju, sepatu dan tas. Nah, jenis barang-barang seperti ini akan lebih bijak jika Anda membeli yang benar-benar berkualitas tinggi, tetapi memiliki rentang usia pakai yang jauh lebih lama. Ketimbang Anda membelinya lewat e commerce hanya tergiur promo yang memang rutin digelar para pelapak guna menaikkan omzet penjualan. Barang-barang branded biasanya juga sudah memiliki agenda rutin dalam menggelar promo dalam setahun. Jika Anda sudah menemukan barang incaran Anda, nah Anda tinggal bertanya kepada sales gerai tersebut, kapan promo akan berlangsung. Dengan begitu, Anda mendapatkan barang berkualitas tinggi, tetapi dengan potongan harga yang signifikan nilainya. Jadi gaya hidup hemat bukan berarti menekan pengeluaran sehingga tidak memperhatikan kualitas, tetapi mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan seimbang dengan penghasilan.
Baca Juga: Wajib Dicermati, Bijak Kelola Utang agar Tidak Terhimpit Aneka Cicilan Jika di kalangan teman-teman milenial sering masih terdengar prinsip Hidup Hanya Sekali, Nikmatilah. Nah, di sinilah yang kadang menjebak para milenial di awal karir. Dengan alasan self reward, mudah tergiur untuk membeli produk barang atau jasa yang sebenarnya tidak urgen untuk dibeli. Padahal jika untuk alasan self reward, Anda justru harus benar-benar membeli yang benar-benar bernilai dan bersifat jangka panjang. Misal, membeli emas atau gadget yang menunjang pekerjaan Anda sehari-hari. Saat merintis karir tentu Anda memiliki beberapa target yang hendak diraih. Inilah yang dalam ilmu finansial disebut goals keuangan, bersifat terukur nilainya dan bisa diperkirakan waktu serta cara pencapaiannya. Berikut ini tips dalam meraih goals keuangan bagi para milenial:
- Tetapkan tujuan keuangan sesuai jangka waktu yakni pendek, menengah dan panjang
- Kisaran dana yang diperlukan untuk tiap tujuan keuangan
- Tetapkan batas waktu dari tiap tujuan keuangan guna memantau pengelolaan keuangan dan imbal hasilnya
- Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko dengan perkiraan imbal hasil yang memadai sehingga bisa mencapai target dana yang diinginkan
Sebagai generasi milenial yang memiliki akses informasi dengan mudah dan cepat, mulai sekarang perbanyak informasi yang terkait dengan investasi dan lembaga keuangan yang menerbitkan dan menjual produk investasi. Beragam apliklasi investasi juga tinggal dipilih untuk diunduh. Ada beragam informasi produk investasi dengan detil dijelaskan di sana.
Jadi, sebagai generasi milenial sudah saatnya Anda lebih giat dalam literasi keuangan, guna membekali ilmu Anda dalam memilih produk investasi yang paling sesuai dengan profil Anda. Langkah-langkah di atas jika bisa Anda jalankan maka menjadikan Anda sebagai generasi milenial yang cerdas finansial. Momentum awal meniti karir adalah saat tepat memulai perencanaan keuangan yang matang, tenggat waktu yang tersedia masih cukup panjang. Anda pun belum memiliki tanggungan keluarga, sehingga lebih leluasa dalam menempatkan dana sesuai goals keuangan. Yuk segera jadi cerdas finansial, jangan terlambat.
Baca Juga: Yuk Kenali Rambu-Rambu Berinvestasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti