KONTAN.CO.ID - Face contouring medis kini menjadi tren untuk menciptakan bentuk wajah yang lebih tegas dan proporsional. Meskipun hasilnya dapat memuaskan, prosedur ini memiliki risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati oleh tenaga profesional yang berpengalaman.

Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS), sekitar 25% komplikasi dalam face contouring terjadi akibat kurangnya ketelitian dan keahlian praktisi.

Banyak orang terjebak pada harga murah dan memilih praktisi yang kurang berpengalaman atau tidak berlisensi.

KB Bank Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir di Sumatera

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Rambut Sehat, Salah Satunya Mudah Disisir

Padahal, prosedur seperti filler atau thread lift memerlukan pemahaman mendalam tentang anatomi wajah agar hasilnya tetap alami dan proporsional.

Penentuan titik injeksi yang tepat sangat penting untuk menghindari risiko seperti infeksi atau asimetri.

Selain itu, ekspektasi yang tidak realistis seringkali menjadi masalah. Beberapa pasien menginginkan hasil yang instan, padahal face contouring medis memerlukan proses yang cermat dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Ketelitian dan fokus sangat diperlukan agar hasilnya optimal dan aman.

Dokter bersertifikat internasional yang menangani hal ini,  Farrah Al Gadri, menjelaskan bahwa keberhasilan prosedur ini tidak hanya bergantung pada teknik, tetapi juga pemahaman mendalam tentang struktur wajah pasien.

Baca Juga: Kementerian Industri dan Ekonomi Sampaikan Kontribusi Loreal dalam Sektor Manufaktur

"Setiap titik injeksi harus dihitung dengan cermat, karena ini membutuhkan waktu serta konsentrasi tinggi," ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa terburu-buru dalam prosedur sering mengorbankan hasil estetika dan keselamatan pasien.

Secara keseluruhan, penting bagi siapa pun yang tertarik menjalani face contouring untuk memastikan bahwa prosedur ini dilakukan oleh profesional yang kompeten. Pemilihan dokter dan klinik yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dan keamanan prosedur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News