KONTAN.CO.ID - Siang, itu sentra perkebunan kakao di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, khususnya di Desa Tarengge dan Desa Cendana tampak sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat lalu-lalang, membersihkan rumput liar di kebun yang terletak di sebelah rumahnya. Alexander, petani kakao asal Desa Tarengge mengajak KONTAN menyusuri kebunnya. Tak hanya kakao, Alex juga menanam jagung, pisang, jati, kelapa, bahkan durian di kebunnya. “Hasil panen berbagai tanaman ini bisa menjadi penghasilan tambahan kami," jelasnya. Sebab, jika hanya mengandalkan hasil panen kakao, petani harus menunggu cukup lama. Pohon kakao baru bisa berbuah setelah dua tahun penanaman. Jadi, sembari menunggu buah kakao, para petani memanfaatkan lahannya untuk menanam komoditas lain. “Kalau tanam baru dari bibit, kami harus tunggu dua tahun sampai berbuah. Makanya, kami tanam juga yang lain untuk pemasukan sehari-hari,” ujar Alex.
Yuk, lihat kebun kakao di utara Teluk Bone! (2)
KONTAN.CO.ID - Siang, itu sentra perkebunan kakao di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, khususnya di Desa Tarengge dan Desa Cendana tampak sepi. Hanya beberapa orang yang terlihat lalu-lalang, membersihkan rumput liar di kebun yang terletak di sebelah rumahnya. Alexander, petani kakao asal Desa Tarengge mengajak KONTAN menyusuri kebunnya. Tak hanya kakao, Alex juga menanam jagung, pisang, jati, kelapa, bahkan durian di kebunnya. “Hasil panen berbagai tanaman ini bisa menjadi penghasilan tambahan kami," jelasnya. Sebab, jika hanya mengandalkan hasil panen kakao, petani harus menunggu cukup lama. Pohon kakao baru bisa berbuah setelah dua tahun penanaman. Jadi, sembari menunggu buah kakao, para petani memanfaatkan lahannya untuk menanam komoditas lain. “Kalau tanam baru dari bibit, kami harus tunggu dua tahun sampai berbuah. Makanya, kami tanam juga yang lain untuk pemasukan sehari-hari,” ujar Alex.