KONTAN.CO.ID - Setiap anak memiliki tipe kecerdasan yang berbeda satu dengan yang lainnya, karenanya orang tua perlu tahu tipe belajar mereka dan cara mengoptimalkannya. Beberapa anak senang belajar menggunakan media gambar, namun ada yang senang dengan kegiatan fisik. Dikutip dari
Instagram Pusat Prestasi kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada tiga tipe belajar yang biasa ditemui pada anak.
Ketiga tipe belajar tersebut memiliki gaya belajar tersendiri agar optimal dalam mengolah pembelajaran. Agar lebih paham dengan tipe-tipe belajar anak, berikut ini rangkumannya dari unggahan
Instagram Pusat Prestasi Kemendikbud.
Baca Juga: Waspada potensi gangguan kesehatan mata anak saat PJJ, ini cara menghindarinya Anak yang memiliki tipe belajar ini lebih peka dengan warna, penampilan, keindahan, dan kerapian. Mereka tidak suka dengan jawaban yang terlalu panjang dan kesulitan saat berkomunikasi secara verbal. Karena tidak terlalu menyukai hal-hal berhubungan dengan verbal, tipe visual bukan pendengar yang baik. Anak senang mencoret-coret dan lebih mudah mengingat informasi yang tertulis. Tipe belajar ini juga cenderung pasif terlebih saat ada diskusi kelas. Jika buah hati masuk tipe visual, arahkan mereka untuk belajar yang melibatkan indera penglihatan. Mintalah mereka untuk mencatat penjelasan guru atau membuat informasi penting dalam bentuk catatan. Perbanyak pembelajaran yang melibatkan praktik langsung karena tipe visual lebih mudah mencerna informasi saat mereka melihat instruksi.
Kebalikan dengan visual, tipe auditori senang mendengarkan berbagai informasi. Mereka lebih mudah mencerna informasi yang berbentuk dialog, nada, atau segala informasi yang bisa ditangkap melalui indera pendengaran. Anak dengan tipe belajar ini gemar berbicara sendiri atau bersenandung saat mengerjakan sesuatu. Tingkat konsentrasi tipe auditori cenderung rendah karena fokus mereka mudah terpecah jika ada keributan.
Baca Juga: Begini cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship anak sejak dini Orang-orang yang masuk tipe ini biasanya memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik. Karena melibatkan dialog, gaya belajar yang tepat untuk tipe auditori adalah berdiskusi. Dengan berdiskusi anak bisa mendapatkan informasi dengan lebih baik dan efisien. Jika sedang belajar mandiri, Anda bisa menyiapkan perekam untuk merekam pelajaran yang anak bacakan. Dari hasil rekaman tersebut, anak tipe auditori bisa lebih mudah mengulang pelajaran.
Tipe belajar yang terakhir adalah tipe yang melibatkan gerak tubuh atau kinestetik. Anak tipe ini senang dengan kegiatan olah tubuh seperti olahraga, permainan, dan sebagainya. Mereka biasanya sulit untuk duduk diam dalam waktu lama dan senang bergerak. Anak-anak tipe kinestetik juga gemar menyentuh sesuatu dan lawan bicara untuk mendapatkan perhatian.
Mereka banyak menggunakan isyarat tubuh dan tempo bicaranya lebih pelan. Tipe kinestetik cenderung sulit memahami hal-hal abstrak seperti peta dua dimensi dan konsep. Karena melibatkan gerak tubuh, cobalah perbanyak pembelajaran yang melibatkan alat peraga dan praktikum. Anak dengan tipe belajar kinestetik lebih mudah memahami informasi saat mereka mempraktikkan suatu pembelajaran sendiri. Jika tidak ada alat peraga, berjalan mondar-mandir atau melakukan kegiatan lain saat menghafal bisa membantu anak memahami pelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News