Yuk Raih Cuan Tinggi bagi Anda Investor Agresif



KONTAN.CO.ID - Biasanya Anda yang berusia muda memiliki nyali investasi yang lebih besar dalam berinvestasi. Belum ada tanggungan keluarga, sehingga lebih berani menerima risiko investasi.

Keinginan meraih return atau imbal hasil investasi tinggi selagi masih muda sudah lumrah. Hanya Anda perlu menakar diri sendiri terhadap kemampuan menerima risiko terhadap setiap portofolio investasi Anda.

Ingat hukum investasi, makin tinggi imbal hasil maka makin tinggi pula risiko investasi.


Investor agresif adalah investor yang paling berani dalam mengambil risiko karena memiliki target imbal hasil investasi yang paling tinggi.

Nah, sebagai investor agresif Anda juga mesti paham terkait prinsip investasi. Menurut Sherly Sintia CFP, Executive Asisstant ZAP Finance sebagai investor agresif perlu memahami prinsip investasi sebagai berikut:

  • Memiliki tujuan jangka panjang
  • Menyesuaikan aset investasi dengan profil agresif
  • High risk, high return
Baca Juga: Yuk Kenali Rambu-Rambu Berinvestasi

Menurut Sherly investor agresif adalah investor yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni dalam bidang investasi. Ciri-ciri profil investor agresif sebagai berikut:

  • Siap jika investasinya berkurang atau hilang demi imbal hasil yang tinggi pula
  • Terbiasa terhadap fluktuasi harga saham di pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tegolong ekstrim
  • Cenderung memilih instrumen investasi dengan risiko sangat tinggi
Sebagai investor agresif tentu Anda lebih leluasa dalam memilih produk investasi disbanding profil investor moderat dan konservatif.

Baca Juga: Inilah Pilihan Investasi bagi Anda Tipe Investor Konservatif

Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting selagi masih usia muda untuk perbanyak produk agresif. Pilihan investasi bagi Anda yang agresif menurut Eko bisa dimulai dari emas, reksadana saham, properti sampai aset berisiko lainnya.

Sebagai investor agresif, tentu Anda ingin mencapai target imbal hasil setinggi-tingginya, tetapi dengan risiko yang sudah Anda perkirakan mampu Anda toleransi.

Sebagai pedoman dalam membuat diversifikasi investasi, maka berikut ini gambaran imbal hasil dan jenis investasi yang bisa dijadikan pilihan bagi Anda sebagai investor agresif:

  • Reksadana saham, perkiraan return 10% - 15% per tahun
  • Saham langsung, perkiraan return 10% - 20% per tahun
  • P2P lending, perkiraan return 15% - 20% per tahun
Nah, jika Anda hendak melakukan diversifikasi investasi dengan tepat, maka langkah penting berikutnya adalah mengatur portofolio dari setiap jenis investasi yang Anda pilih.

Tujuan mengatur portofolio ini adalah untuk menyeimbangkan faktor risiko investasi jika terjadi penurunan bisa saling mengcover satu jenis investasi dengan lainnya.

Berikut portofolio investasi dari Sherly bagi Anda sebagai investor agresif:

  • Pasar uang 15%
  • Emas 25%
  • Obligasi 30%
  • Saham 30%
Sedang Eko menyarankan bagi Anda sebagai investor agresif untuk memperbanyak produk  berisiko tinggi dan perpanjang jangka waktu investasinya. “Bisa sampai 70% dialokasikan pada produk investasi berisiko tinggi.”imbuh Eko.

Kendati Anda sebagai investor agresif memiliki keberanian menerima risiko investasi yang lebih besar saat terjadi penurunan nilai investasi, Anda tetap wajib berhati-hati.

Jangan sampai pundi-pundi hasil perolehan investasi Anda tersedot gara-gara ketidaktelitian Anda mencermati karakter produk investasi.

Baca Juga: Anda Investor Moderat? Inilah Pilihan Investasi dan Cara Atur Portofolio yang Tepat

Karena itu, Anda sebaiknya memahami terkait risiko investasi sebagai berikut:

  • Tidak menempatkan seluruh dananya ke instrumen investasi yang berisiko tinggi
  • Lakukan diversifikasi investasi
  • Lakukan antisipasi jika terjadi gejolak pasar saham (market crash)
Lantas setelah memahami risiko-risiko investasi, maka Anda juga sebaiknya menghindari hal-hal berikut ini:

  • Menempatkan seluruh dananya ke instrument investasi yang berisiko tinggi
  • Jangan gunakan uang panas untuk investasi saham dalam jangka waktu relatif pendek
  • Tidak memiliki rencana investasi yang sistematis, kapan waktunya profit taking dan cutloss
Faktor penting lain yang perlu Anda pahami alah tentang jangka waktu investasi. “Hindari spekulasi jangka pendek, sebab produk jika berisiko untuk jangka panjang historikalnya baik,”jelas Eko.

Sebagai pedoman Eko memberikan tips investasi bagi Anda investor agresif. “Fokus ke tujuan investasi dan pastikan jangka panjang.”ujar Eko.

Selain itu Eko juga mewanti-wanti terkait risiko investasi. “Produk yang diambil adalah berisiko tinggi, bahkan ada yang sangat tinggi, jadi harus atur kerugiannya.”ujar Eko berpesan.

Sebagai investor agresif tentu Anda harus lebih sigap menyikapi upate terkini dunia investasi yang terus tumbuh dan berkembang.

Karena itu ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Selalu update informasi instrument investasi terbaru saat ini dengan membaca buku atau artikel keuangan
  • Ikuti kelas atau workshop tentang keuangan dan investasi
  • Berkumpul dengan komunitas investor
Jika saat ini juga kian marak investasi aset kripto, menurut Sherly aset kripto sesuai untuk profil investor agresif, karena mampu menerima risiko yang sangat tinggi.

Sesuai sifatnya, aset kripto sangat volatile bisa saja nilainya mengalami peningkatan maupun penurunan dalam kurun waktu pendek.

Begitu pula Eko juga berpendapat tidak masalah bagi investor agresif untuk masuk ke dalam investasi kripto. “Tapi harus atur risiko dan jangka waktu investasi.”ujar Eko.

Nah, semoga tips investasi di atas membantu Anda memilih dan mengatur portolio investasi yang sesuai profil Anda. Selamat mendulang cuan dari investasi Anda.

Baca Juga: Yuk Disiplin dengan Alokasi Anggaran Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti