KONTAN.CO.ID - Anda sudah punya dana pensiun? Oh sudah ada, kan dipotong gaji oleh kantor tiap bulan. Anda yakin jumlahnya memadai untuk mencukupi kebutuhan saat pensiun nanti tiba? Sebagian besar orang seringkali enggan membahas dana pensiun. Karena merasa waktu pensiun masih lama. Padahal di sekitar lingkungan kita acapkali mendengar tentang
sandwich generation. Alias generasi yang posisinya terjepit di tengah, yakni menanggung biaya hidup orang tua, biaya hidup diri sendiri dan pasangan ditambah biaya hidup anak-anak.
Anda tentu tak ingin terjebak pada situasi tersebut? Bagi Anda yang mungkin saat ini berada pada posisi
sandwich generation, upayakan agar Anda mampu memotongnya hanya sampai pada diri Anda dan tidak menimpa kepada anak-anak Anda nantinya. Nah, menyiapkan dana pensiun sedini mungkin adalah salah satu upaya agar Anda nanti bisa hidup mandiri saat pensiun, tidak menjadi beban bagi anak Anda yang juga telah berkeluarga.
Baca Juga: Siapkan Dana Darurat agar Sikon Keuangan Tidak Tambah Gawat Lantas langkah persiapan apa saja yang perlu Anda lakukan saat menyiapkan dana pensiun? Menurut Sherly Sintia CFP, Asisstant Executive ZAP Finance bagi Anda yang masih lajang, baru saja memiliki penghasilan berikut ini tips persiapan dana pensiun yang bisa Anda lakukan:
- Siapkan dana darurat mulai sekarang
- Coba sisihkan 15% dari penghasilan untuk tabungan
- Coba atur pos pengeluaran biaya hidup sebesar 50% dari penghasilan bulanan
- Mencari peluang dan perbesar kapasitas diri agar menambah keahlian
Lalu jika Anda saat ini sudah berkeluarga, usia juga sudah mengancik 40 tahun dan belum menyiapkan dana pensiun, apa yang musti dilakukan? Dalam situasi seperti ini, lebih baik terlambat daripada tidak melangkah sama sekali. Berikut ini tips menyiapkan dana pensiun bagi Anda yang berusia lebih senior:
- Pastikan memiliki dana darurat dan proteksi
- Perlu menyisihkan 20% hingga 30% penghasilan bulanan dan penghasilan tahunan
- Upayakan tidak ada utang konsumtif
- Seimbangkan untuk penghasilan aktif dan pasif
- Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan setelah usia 55 tahun
Sedang Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting mengatakan dalam menyiapkan dana pensiun hal utama yang perlu diketahui adalah harus tahu target waktu pensiun, berapa kebutuhan saat pensiun nanti dan alat apa yang akan dipakai untuk mencapainya. Anda yang saat ini baru saja memasuki dunia kerja atau baru saja diangkat menjadi karyawan tetap perusahaan, maka inilah sikon paling ideal untuk menyiapkan dana pensiun. “Idealnya dari awal memiliki penghasilan sudah memiliki perencanaan dana pensiun, karena semakin lama jangka waktunya, maka semakin kecil dana yang perlu disisihkan setiap bulannya.”jelas Sherly.
Baca Juga: Tips Mengatur Anggaran Keuangan Rumah Tangga Jika Anda tergolong terlambat dalam menyiapkan dana pensiun, maka ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan. Dengan target usia pensiun sama yakni di usia 55 tahun, menurut Eko pastinya target dana bisa berbeda, karena waktunya lebih pendek dalam menyiapkan dana pensiun. Anda yang mungkin saat ini merasa sudah memiliki dana pensiun dengan mekanisme dipotong dari gaji oleh kantor dan dikelola oleh pihak ketiga, misal bank sebagai Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Coba cek lagi persentase besaran nilai potongan dengan total penghasilan Anda. Sebab, menurut Sherly jika hanya bisa menyisihkan 10% dari penghasilan setiap bulan untuk dana pensiun, maka akan berpotensi dana pensiun yang terkumpul dana tidak cukup. Karena itu, Sherly menyarankan jika sikon keuangan Anda baru mampu menyisihkan 10% dari penghasilan untuk dana pensiun, maka perlu meningkatkan persentase seiring dengan pertambahan usia agar saat pensiun nanti dana yang terkumpul bisa cukup.
Baca Juga: Yuk Kenali Rambu-Rambu Berinvestasi Langkah mandiri memilih dana pensiun Jika Anda ingin secara mandiri membuat dana pensiun, maka Eko menyarankan untuk melihat kinerja lembaga dana pensiun, karena akan menggunakannya dalam waktu panjang. “Jadi pastikan kinerjanya bagus baik itu produknya maupun perusahaannya.”ujar Eko berpesan. Saat ini lembaga keuangan yang menyelenggarakan layanan dana pensiun ada 2 macam:
- Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dibentuk oleh bank
- Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa
Anda bisa memilih produk dana pensiun yang dikeluarkan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. Simak perbandingan keduanya baik dari aspek produk dan imbal hasil investasinya, prosedur dan persyaratan saat pencairan dananya nanti.
Sebagai pekerja profesional, terkait dana pensiun, Sherly memberikan tips hal-hal yang perlu Anda hindari:
- Tidak memiliki rencana dana pensiun
- Tidak menghitung kebutuhan dana pensiun dengan benar
- Sering menunda dengan alasan masih punya banyak waktu
- Hanya mengandalkan uang pesangon dari tempat kerja
- Mengesampingkan kebutuhan biaya kesehatan pada masa pensiun
- Tidak memperhatikan tenor kredit, sehingga masih memiliki utang saat sudah pensiun
- Tidak memperhatikan usia anak, sehingga masih memiliki anak usia sekolah saat sudah pensiun
- Tidak membuat portofolio dana pensiun untuk meminimalkan risiko investasi
Nah, semoga gambaran langkah awal tersebut bisa Anda pertimbangkan dalam menyiapkan dana pensiun. Harapannya dengan dana pensiun yang mencukupi, nantinya Anda bisa pensiun nyaman, hidup tenang dan tidak menjadi beban anak atau keluarga.
Baca Juga: Survei Manulife: Masyarakat Indonesia Butuh Rp 16,52 Juta per Bulan di Masa Pensiun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti