Menunggu calon wakil presiden JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,02% ke level 4.860,89 pada penutupan Kamis (8/5). Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 132,5 miliar. Sejak akhir tahun lalu,
net buy asing menjadi Rp 33,9 triliun. Pergerakan IHSG berbeda arah dengan Bursa Asia, dimana indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% ke level 137,7.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf mengatakan, sentimen utama IHSG saat ini adalah kepastian dinamika politik dalam negeri. "Pasar sedang menanti pengumuman calon wakil presiden," katanya. Oleh karena itu, selama dua pekan terakhir IHSG cenderung bergerak flat. Alwi menduga, turunnya IHSG ini lantaran adanya aksi profit taking. Sedangkan dari luar negeri, pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, mampu mengangkat bursa Wall Street hingga turut berimbas pada IHSG. "Meski The Fed akan mengurangi stimulus moneter, Yellen mengatakan akan tetap mempertahankan suku bunga rendah," ujar Alwi. Ketegangan di Ukraina yang mulai mereda pun membuat investor mulai melirik kembali aset berisiko.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan pernyataan Yellen tidak cukup mendapat respon dari pasar domestik. Sentimen regional pun menurut Purwoko cenderung mixed. "IHSG baru bisa menguat setelah pengumuman cawapres," imbuhnnya. Secara teknikal, analis Sinarmas Sekuritas Eddy Wijaya menyatakan IHSG dalam trend melemah. Baik dilihat dari indikator stochastic, RSI, maupun MACD. Eddy pun memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada kisaran 4.839 - 4.885. Purwoko menduga IHSG berpotensi menguat dan bergerak pada rentang 4.839 - 4.885. Alwi memperkirakan IHSG menguat dan bergerak pada kisaran 4.842 - 4.900. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri