BRUSSELS. Krisis utang di Yunani belum menemukan penyelesaian. Salah satu negara yang terletak di kawasan Eropa tersebut dikabarkan akan menerima bantuan bailout tambahan dari Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF). Menurut dua orang sumber Bloomberg yang tak mau namanya disebut, total nilai bantuan tersebut mencapai 45 miliar euro atau setara dengan US$ 65 miliar. Langkah ini dilakukan agar Yunani terhindar dari gagal bayar.Pemerintah Eropa mengestimasi, nilai defisit neraca perdagangan Yunani periode 2012-2014 akan mencapai 170 miliar euro. Hampir seluruhnya terdiri atas pinjaman plus pinjaman yang belum digunakan dari tahun lalu sekitar 57 miliar euro. Selain itu, ada juga hasil penjualan aset senilai 30 miliar euro dan restrukturisasi pinjaman dari kreditor yang juga bernilai 30 miliar euro. "Sangat sulit dibayangkan pinjaman yang benar-benar murni dalam kondisi seperti sekarang ini. Resiko gagal bayar utang negara-negara di Eropa semakin meningkat," urai Bart Oosterveld, managing director Moody's Investor Service di Frankfurt.
Yunani akan dapat pinjaman darurat senilai US$ 65 miliar dari UE dan IMF
BRUSSELS. Krisis utang di Yunani belum menemukan penyelesaian. Salah satu negara yang terletak di kawasan Eropa tersebut dikabarkan akan menerima bantuan bailout tambahan dari Uni Eropa dan Badan Moneter Internasional (IMF). Menurut dua orang sumber Bloomberg yang tak mau namanya disebut, total nilai bantuan tersebut mencapai 45 miliar euro atau setara dengan US$ 65 miliar. Langkah ini dilakukan agar Yunani terhindar dari gagal bayar.Pemerintah Eropa mengestimasi, nilai defisit neraca perdagangan Yunani periode 2012-2014 akan mencapai 170 miliar euro. Hampir seluruhnya terdiri atas pinjaman plus pinjaman yang belum digunakan dari tahun lalu sekitar 57 miliar euro. Selain itu, ada juga hasil penjualan aset senilai 30 miliar euro dan restrukturisasi pinjaman dari kreditor yang juga bernilai 30 miliar euro. "Sangat sulit dibayangkan pinjaman yang benar-benar murni dalam kondisi seperti sekarang ini. Resiko gagal bayar utang negara-negara di Eropa semakin meningkat," urai Bart Oosterveld, managing director Moody's Investor Service di Frankfurt.