Yunani dan bunga AS, bikin harga nikel naik tipis



JAKARTA. Harga nikel terangkat tipis. Masih buramnya nasib Yunani serta membesarnya spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika alias The Fed menjadi pemicu pergerakan harga komoditas ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (25/6) pukul 12.04 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,2% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi US$ 12,790 per metrik ton. Sepekan, harga menanjak 0,55%. Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka membeberkan, ada beberapa faktor yang memicu harga nikel naik terbatas. Pertama, masalah dana talangan Yunani. Pasar masih menunggu hasil pertemuan antara Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras dengan pemimpin-pemimpin Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB), serta Dana Moneter Internasional (IMF) yang masih berlanjut pada Kamis (25/6). Sehari sebelumnya, proposal baru Yunani yang berisi rencana kenaikan pajak dan pemotongan jatah tunjangan bagi para pensiunan belum mendapatkan lampu hijau dari para kreditur alias ditolak. Alhasil, risiko gagal bayar Yunani atas utang senilai EUR 1,5 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2015 mendatang semakin besar. Alhasil, mata uang Euro kurang mampu memukul kinerja dollar AS. Kedua, menguatnya spekulasi kenaikan suku bunga Amerika (AS) akibat data-data perekonomian yang kinclong. Lihat saja data penjualan perumahan yaitu Existing Home Sales per Mei 2015 yang mencapai 5,35 juta, membaik ketimbang posisi bulan sebelumnya yang bertengger di angka 5,09 juta. Ada pula data Core Durable Goods Orders per Mei 2015 yang tercatat 0,5%, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang minus 0,2%. Belum lagi pendapatan domestik bruto (GDP) AS per kuartal pertama tahun 2015 yang sesuai ekspektasi pasar yakni minus 0,2%, lebih baik ketimbang posisi sebelumnya yang tercatat minus 0,7%. Lalu, Gubernur The Fed, Jerome Powell juga menyatakan kesiapan mereka mengerek suku bunga sebanyak dua kali di tahun 2015. Ketiga, membaiknya data manufaktur China, HSBC Flash Manufacturing PMI per Mei 2015 yang mencapai 49,6. Angka ini melebihi ekspektasi para analis yang dipatok 49,4 serta lebih tinggi ketimbang pencapaian bulan sebelumnya di angka 49,2.

“Ini yang mendukung penguatan harga nikel. Artinya permintaan banyak dan stok di LME berkurang,” jelasnya. Adanya tiga magnet yang saling tarik menarik membuat harga nikel hanya melambung tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan