Yunani dan Spanyol masih menekan rupiah



JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperdagangkan ke level terlemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melebihi dua tahun terakhir pada pagi ini. Rupiah kian terjerembap setelah investor asing mengurangi kepemilikannya ke aset-aset dalam negeri, meskipun obligasi dalam nominasi rupiah cenderung stagnan.

Nilai tukar rupiah diperdagangkan pada Rp9.476 per dollar AS pada 9:17 waktu Jakarta. Kemarin, mata uang garuda ditutup pada Rp9.479. Rupiah sempat menyentuh titik Rp9.534 pada 28 Mei, level terendah sejak Desember 2009. Dalam bulan ini, setidaknya rupiah sudah kehilangan kekuatan hingga 3,1%.

"Masalah Yunani dan Spanyol menempatkan rupiah di bawah tekanan. Selain itu, ada faktor musiman karena secara rutin bagi importir memegang dollar menjelang akhir bulan," ulas Apressyanti Senthaury, analis divisi treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Meski bergerak cukup fenomenal akhir-akhir ini, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter belum akan memperketat pengawasan arus modal asing. Meskipun begitu, BI juga berjanji melakukan intervensi dan tak membiarkan rupiah bergerak liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: