Yunani dan Turki memanas lagi, kapal Turki survei di perairan yang disengketakan



KONTAN.CO.ID - ATHENA. Yunani mengatakan pada Kamis (18 Februari), mereka telah melayangkan protes kepada Turki atas penempatan kapal penelitian di Laut Aegean.

Yunani menyebut keberadaan kapal penelitian itu sebagai langkah "tidak perlu", karena dua anggota NATO itu berusaha untuk melanjutkan pembicaraan mengenai perselisian maritim.

Angkatan Laut Turki minggu ini mengeluarkan pemberitahuan tentang kapal penelitian Cesme yang akan melakukan survei hidrografi dari 18 Februari hingga 2 Maret di wilayah perairan internasional.


"Ini adalah langkah yang tidak perlu, yang tidak membantu sentimen positif," kata juru bicara Pemerintah Yunani Christos Tarantilis kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.

Kementerian Luar Negeri Yunani telah menyampaikan protes lisan dan menyatakan pemberitahuan NAVTEX yang Turki keluarkan adalah ilegal karena berasal dari stasiun tanpa yurisdiksi untuk itu.

Baca Juga: Di tengah ketegangan dengan Turki, Yunani borong 18 jet tempur Rafale dari Prancis

Setelah jeda lima tahun dan ketegangan berbulan-bulan karena klaim yang tumpang tindih untuk sumber daya energi di Mediterania Timur dan Laut Aegea tahun lalu, pejabat Yunani dan Turki bertemu di Ankara pada 25 Januari untuk membahas penetapan zona maritim.

Pertemuan berakhir setelah berjalan beberapa jam, dan kedua negara, yang berselisih tentang sejumlah masalah yang telah berlangsung puluhan tahun termasuk sejauh mana kontinental mereka, sepakat untuk bertemu lagi di Athena.

Athena telah mengirim undangan ke Ankara yang menyarankan pembicaraan lanjutan pada awal Maret, menjelang pertemuan puncak para pemimpin Eropa. Dan, Yunani sedang menunggu tanggapan dari Turki, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Yunani Alexandros Papaioannou.

Sejak 2002, kedua negara telah mengadakan lusinan putaran pembicaraan untuk mencoba meletakkan dasar bagi negosiasi penuh atas masalah tersebut. Namun, kendala tetap ada, termasuk apa yang ingin dibahas masing-masing pihak.

Selanjutnya: Mediterania Timur kembali tegang, kapal penjaga pantai Turki dan Yunani bertabrakan

Editor: S.S. Kurniawan