Yunani Dapat Pinjaman € 110 Miliar



BRUSSELS Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF) akhirnya menyetujui paket penyelamatan Yunani senilai € 110 miliar atau US$ 146 miliar. UE akan menyediakan dana € 80 miliar, sedangkan sisanya berasal dari IMF. Tingkat bunga pinjaman disepakati sebesar 5% dengan tenor tiga tahun.

Kesepakatan terjdi setelah para Menteri Keuangan UE mengadakan pertemuan di Brussels, Ahad (2/5) sampai Senin (3/5). Yunani akan mendapat kucuran dana perdana sebelum 19 Mei. Maklum, negara itu punya utang sebesar € 8,5 miliar atau US$ 11,3 miliar, yang bakal jatuh tempo 19 Mei nanti. “Ini adalah program ambisius, terlalu besar, tetapi sangat diperlukan agar krisis tak menyebar,” kata Perdana Menteri (PM) Luksemburg yang juga Direktur Eurogroup Jean-Claude Juncker, Senin (3/5).

Di tempat yang sama, Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet bilang, pemberian bantuan ke Yunani akan memperbaiki keyakinan pasar dan menopang stabilitasi euro. Pembuat kebijakan UE menyetujui dana bailout, setelah pekan lalu rating Yunani, Portugal, dan Spanyol terpangkas. Akibatnya, nilai tukar euro anjlok ke posisi terendah dalam 12 bulan terakhir dan risiko krisis bakal menyebar ke seluruh wilayah meningkat.


Pemimpin UE dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas persetujuan parlemen masing-masing atas bantuan ke Yunani Jumat (7/5). Jerman, kontributor dana terbesar, juga akan menggelar debat soal keterlibatan pemerintah di parlemen. Jerman menyediakan 28% total kontribusi UE atau sebesar € 8,4 miliar (US$ 11,14 miliar) untuk pengucuran tahun pertama.

Pekerja menolak

Deputi Menteri Keuangan Yunani Phillipos Sachinidis mengatakan, dari total pinjaman, sebesar € 10 miliar atau US$ 13,3 miliar akan mengalir untuk menolong industri perbankan yang terkena dampak krisis. Sebelumnya, pemerintah juga mengumumkan rencana penghematan anggaran yang bernilai € 30 miliar atau US$ 40 miliar. Duit ini setara 13% PDB hingga tahun 2012 mendatang.

Langkah penyelamatan itu diperkirakan mampu mendorong defisit Yunani ke level di bawah 3% PDB, yang menjadi batas UE. Program penghematan akan berlangsung tiga tahun dengan cara memangkas gaji pegawai negeri dari 14 kali setahun menjadi 12 kali setahun. Pembekuan pembayaran pensiunan selama tiga tahun dan kenaikan pajak dari 21% menjadi 23%. Program penghematan tersebut akan dipantau oleh komisi UE pada setiap kuartal.

Menteri Keuangan Yunani George Papaconstantinou mengakui, langkah penghematan ini tidak mudah bagi rakyat Yunani. "Tapi, sudah jelas pemerintah akan melakukan semua yang memang harus dilakukan," pungkasnya.

Kebijakan pemerintah mendapat tentangan hebat dari serikat pekerja negeri itu. ADEDY, serikat pekerja pegawai negeri terbesar Yunani mengatakan, pemerintah telah berlaku kejam terhadap hak pekerja. ADEDY berencana mogok kerja besar-besaran selama 48 jam penuh mulai Selasa (4/5) hingga Rabu (5/5) waktu setempat. Langkah ADEDY disokong rekannya, GSEE yang merupakan serikat pekerja swasta terbesar Yunani.

"Kami akan mendukung ADEDY untuk bertempur melawan kebijakan pemerintah yang menyakiti pekerja dan malah memperparah resesi," ujar juru bicara GSEE Stathis Anestis. ADEDY dan GSEE beranggotakan 2,5 juta pekerja atau separo dari total pekerja yang membanting tulang di negara tersebut.

Editor: Johana K.