ATHENA. Komisi Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong Pemerintah Yunani menindak para wajib pajak yang melanggar pembayaran pajak dan menghindari membayar pajak. Tujuan tindakan itu adalah Beberapa wajib pajak yang menjadi incaran untuk menambal pemasukan negara tersebut antara lain dokter dan pengacara. Dalam laporannya, Komisi Eropa dan IMF, mengatakan Yunani hanya mengumpulkan setengah utang pajak yang ditargetkan sebelumnya. Dua kreditur dunia tersebut telah menargetkan penarikan utang pajak atau tunggakan pajak senilai € 2 miliar. Sedangkan sejauh ini Yunani hanya mampu menarik pajak terutang sebesar € 1,1 miliar. Jumlah penarikan pajak yang kecil menjadi alasan mengapa IMF dan Komisi Uni Eropa meminta Yunani meningkatkan upaya menarik pajak terutang. "Itu mengungkapkan kekhawatiran, pihak berwenang Yunani tak bersungguh-sungguh memerangi penggelapan pajak dari orang sangat kaya dan beberapa profesi bebas dengan risiko pembayaran pajak rendah," kata laporan IMF, seperti dikutip Reuters.
Yunani kejar pengemplang pajak kaya
ATHENA. Komisi Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) mendorong Pemerintah Yunani menindak para wajib pajak yang melanggar pembayaran pajak dan menghindari membayar pajak. Tujuan tindakan itu adalah Beberapa wajib pajak yang menjadi incaran untuk menambal pemasukan negara tersebut antara lain dokter dan pengacara. Dalam laporannya, Komisi Eropa dan IMF, mengatakan Yunani hanya mengumpulkan setengah utang pajak yang ditargetkan sebelumnya. Dua kreditur dunia tersebut telah menargetkan penarikan utang pajak atau tunggakan pajak senilai € 2 miliar. Sedangkan sejauh ini Yunani hanya mampu menarik pajak terutang sebesar € 1,1 miliar. Jumlah penarikan pajak yang kecil menjadi alasan mengapa IMF dan Komisi Uni Eropa meminta Yunani meningkatkan upaya menarik pajak terutang. "Itu mengungkapkan kekhawatiran, pihak berwenang Yunani tak bersungguh-sungguh memerangi penggelapan pajak dari orang sangat kaya dan beberapa profesi bebas dengan risiko pembayaran pajak rendah," kata laporan IMF, seperti dikutip Reuters.