Yunani peroleh dana talangan sebesar 8 miliar euro



BRUSSELS. Pertemuan menteri keuangan Eropa akhirnya sepakat memberikan dana talangan kepada Yunani. Dana talangan sebesar € 8 miliar ini merupakan hadiah Natal bagi negara yang sedang terbelit utang tersebut.

Pertemuan yang berlangsung pada Selasa (29/11) lalu juga sepakat memberikan jaminan bagi surat utang negara-negara Eropa yang terkena krisis utang. Besarnya penjaminan itu sebesar 20% hingga 30% dari nilai obligasi tersebut. Penjaminan yang berasal dana European Financial Stability Facility (EFSF) ditujukan supaya negara-negara Eropa yang sedang terbelit utang bisa kembali memperoleh dana pembiayaan dari pasar global.

Kepala Menteri Keuangan Uni Eropa Jean-Claude Juncker menilai, kesepakatan dalam pertemuan tersebut sebagai suatu kemajuan yang sangat penting bagi Uni Eropa. "Ini menunjukkan kebulatan tekad untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan Eropa," katanya.


Namun, pertemuan para menteri keuangan Eropa itu belum memutuskan bagaimana memperbesar dana EFSF sebelumnya sebesar € 440 miliar menjadi sebesar € 1 triliun. Bahkan, Jean-Claude Juncker menilai, target untuk meningkatkan dana talangan itu menjadi € 1 triliun sulit tercapai. "Kami tidak merendahkan ambisi tetapi kondisinya telah berubah. Kemungkinan kurang dari € 1 triliun," katanya.

Yang jelas, para menteri keuangan Eropa ini memutuskan untuk membuat dana investasi yang memungkinkan perusahaan publik dan swasta lainnya berpartisipasi dalam EFSF. Cuma, Kepala EFSF Karl Regling belum bisa memastikan berapa besarnya dana tersebut.

"Semuanya susah diprediksikan dan kondisi pasar berubah setiap waktu. Itu alasannya mengapa tidak mungkin memberikan satu angka," katanya.

Sebelumnya, para investor berharap Uni Eropa memperbesar dana EFSF supaya bisa membantu anggota yang sedang dalam resesi. Dana talangan yang sekarang ada dinilai hanya mampu membantu Yunani, Portugal dan Irlandia.

Masalahnya, negara-negara Eropa lainnya sudah mulai tertular krisis. Bila Italia dan Spanyol terseret krisis utang mau tak mau, investor melihat Eropa membutuhkan dana talangan yang lebih besar. Sekedar tahu saja, Italia merupakan negara perekonomian terbesar ketiga di Eropa.

Editor: Edy Can