ATHENA. Pemerintah Yunani memutuskan untuk memperpanjang waktu penutupan perbankan dan pembatasan penarikan uang tunai di ATM sebesar 60 euro di ATM hingga Senin (13/7). "Penutupan bank akan diperpanjang hingga 13 Juli," jelas Kementrian Keuangan Yunani pada Rabu (8/7) malam. Kebijakan ini diumumkan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan tidak akan mengubah dukungannya kepada Yunani.
Penutupan perbankan Yunani telah diberlakukan sejak 28 Juni, setelah perundingan dana talangan
(bailout) dengan para kreditur internasional menemui jalan buntu
(deadlock). Kondisi itu yang lantas memicu aksi
"rush" atau penarikan dana besar-besaran oleh warga Yunani. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan, dirinya akan mengajukan proposal reformasi yang kredibel pada hari ini, Kamis (9/7). Pasalnya, Yunani hanya diberikan batas waktu hingga Minggu (12/7) oleh Uni Eropa untuk mencari solusi akhir. Nantinya, proposal tersebut akan dibahas oleh 28 anggota Uni Eropa pada pertemuan darurat hari Minggu mendatang. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk telah memperingatkan bahwa ini adalah "saat yang paling kritis dalam sejarah zona euro". "Deadline finalnya akan berakhir pekan ini," jelasnya. Krisis akut Program final bailout internasional atas Yunani sudah berakhir pada 30 Juni lalu dan negara tersebut gagal membayar utangnya kepada Badan Moneter Internasional (IMF).
Sementara itu, Managing Director IMF Christine Lagarde menyatakan bahwa restrukturisasi utang dan program reformasi menjadi satu-satunya jalan yang dapat menyelematkan ekonomi Yunani. "Yunani berada dalam kondisi krisis akut, di mana penanganannya harus serius dan menyeluruh," tegas Lagarde. Di sisi lain, pemerintah Yunani bersikeras bahwa tak ada ancaman krisis pangan dan suplai bahan bakar di negaranya. Dalam pernyataan resminya, Kementrian Ekonomi, Infrastruktur, Maritim, dan Pariwisata meyakinkan kepada rakyat Yunani dan turis bahwa suplai makanan di negaranya aman dan harganya masih stabil.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie