HONG KONG. Setelah masuk bursa saham Amerika Serikat (AS), Alibaba Group Holding punya agenda besar lain yakni mengembangkan bisnis sistem operasi atau operating system (OS) ponsel pintar. Jangka panjang, Alibaba berhasrat mempopulerkan OS racikan sendiri bernama YunOS, di pasar smartphone China. Joseph Tsai, Vice Chairman Alibaba bilang, pihaknya akan fokus mengembangkan YunOS dalam beberapa tahun mendatang. “Target kami, YunOS terpasang di jutaan ponsel di China dalam tempo 10 tahun hingga 15 tahun lagi," ujar Tsai seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/12). Rencana ini mengharuskan Alibaba bekerja keras. Sebab, pasar smartphone China senilai US$ 266 miliar sudah sesak pemain. Saat ini, OS milik Google, Android, menguasai sembilan dari 10 unit ponsel pintar di China. Dus, analis menilai, Alibaba bakal mengakuisisi produsen smartphone sebagai langkah cepat mempopulerkan YunOS. “Kami memperkirakan Alibaba akan masuk bisnis smartphone pada tahun depan karena bisnis mobile sangat menarik," ujar Neil Mawston, Direktur Strategy Analytics Inc.
YunOS dari Alibaba jadi lawan baru Android
HONG KONG. Setelah masuk bursa saham Amerika Serikat (AS), Alibaba Group Holding punya agenda besar lain yakni mengembangkan bisnis sistem operasi atau operating system (OS) ponsel pintar. Jangka panjang, Alibaba berhasrat mempopulerkan OS racikan sendiri bernama YunOS, di pasar smartphone China. Joseph Tsai, Vice Chairman Alibaba bilang, pihaknya akan fokus mengembangkan YunOS dalam beberapa tahun mendatang. “Target kami, YunOS terpasang di jutaan ponsel di China dalam tempo 10 tahun hingga 15 tahun lagi," ujar Tsai seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/12). Rencana ini mengharuskan Alibaba bekerja keras. Sebab, pasar smartphone China senilai US$ 266 miliar sudah sesak pemain. Saat ini, OS milik Google, Android, menguasai sembilan dari 10 unit ponsel pintar di China. Dus, analis menilai, Alibaba bakal mengakuisisi produsen smartphone sebagai langkah cepat mempopulerkan YunOS. “Kami memperkirakan Alibaba akan masuk bisnis smartphone pada tahun depan karena bisnis mobile sangat menarik," ujar Neil Mawston, Direktur Strategy Analytics Inc.