JAKARTA. Tersangka Sisminbakum, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dalam kasus Sismibakum banyak kejanggalan. Indikasi utamanya kasus tersebut dibuka tutup oleh Kejaksaan Agung. "Sebentar ditutup sebentar dibuka, ini kan jadi tanda tanya. Saya jadi tawanan selama sekitar 2,5 tahun," tegas Yusril kala dihubungi wartawan, Jumat (2/7). Secara pribadi, ia mengaku mengalami dilema. "Saya hanya bisa mengatakan silakan tuntut ke pengadilan, saya akan sampaikan keadilannya. Tapi sekarang siapa yang percaya pengadilan," tegasnya. Apakah akan membeberkan ini semua? "Saya tak ada beber-beberkan orang. Tolong jangan samakan saya dengan Susno Duadji. Kenapa Anda menggiring-menggiring saya ke sana Saya bukan Susno," sungut Yusrl. Ia ogah disebut sebagai whistle blower. "Enggak ada. Kita lihat saja perkembangannya. Sayakan selama ini tak bersikap reaktif," imbuhnya. Ia bersikukuh bahwa, kedatangan lima anggota DPR Panja Penegakan Hukum menjadikan kasus Sisminbakum menjadi alat tawar-menawar. "Saya sudah berkali-berkali menerangkan hal ini. Tapi Anda tak pernah wawancarai Hendarman," elaknya. Ditanya terkait pernyataannya yang mengatakan mati satu mati semua, Yusril menerangkan bahwa maksud pernyataan itu bahwa dirinya tak ingin diperlakukan sewenang-wenang. "Saya akan melawan," tegasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Yusril: Jangan Samakan Saya dengan Susno
JAKARTA. Tersangka Sisminbakum, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dalam kasus Sismibakum banyak kejanggalan. Indikasi utamanya kasus tersebut dibuka tutup oleh Kejaksaan Agung. "Sebentar ditutup sebentar dibuka, ini kan jadi tanda tanya. Saya jadi tawanan selama sekitar 2,5 tahun," tegas Yusril kala dihubungi wartawan, Jumat (2/7). Secara pribadi, ia mengaku mengalami dilema. "Saya hanya bisa mengatakan silakan tuntut ke pengadilan, saya akan sampaikan keadilannya. Tapi sekarang siapa yang percaya pengadilan," tegasnya. Apakah akan membeberkan ini semua? "Saya tak ada beber-beberkan orang. Tolong jangan samakan saya dengan Susno Duadji. Kenapa Anda menggiring-menggiring saya ke sana Saya bukan Susno," sungut Yusrl. Ia ogah disebut sebagai whistle blower. "Enggak ada. Kita lihat saja perkembangannya. Sayakan selama ini tak bersikap reaktif," imbuhnya. Ia bersikukuh bahwa, kedatangan lima anggota DPR Panja Penegakan Hukum menjadikan kasus Sisminbakum menjadi alat tawar-menawar. "Saya sudah berkali-berkali menerangkan hal ini. Tapi Anda tak pernah wawancarai Hendarman," elaknya. Ditanya terkait pernyataannya yang mengatakan mati satu mati semua, Yusril menerangkan bahwa maksud pernyataan itu bahwa dirinya tak ingin diperlakukan sewenang-wenang. "Saya akan melawan," tegasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News