JAKARTA. Ustaz Yusuf Mansur
blak-blakan soal bisnis Patungan Usaha yang dijalankannya. Namun, dia menolak bila bisnisnya tersebut disamakan dengan produk investasi bodong. "Media jangan menyejajarkan Patungan Usaha dengan investasi bodong. Itu menyakitkan saya," kata Yusuf Mansur saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (18/7) malam. Yusuf menambahkan, alasan utamanya dalam membuat bisnis Patungan Usaha adalah membuat masyarakat bisa bersatu serta membuat sebuah kelompok usaha yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Sebab, dengan pergerakan bersama, itu bisa menggerakkan roda perekonomian.
Yusuf mencontohkan, bisnis Patungan Usaha ini sama seperti waktu kita kecil patungan uang untuk menyewa bus dengan tujuan pelesiran. "Kalau tindakan ini dikemas dengan semua orang mengeluarkan uang yang sama, bukan hanya kita bisa pelesiran, tapi juga bisa membeli perusahaan bus itu. Itu yang saya ajarkan," katanya. Yusuf menjamin, usaha ini tidak ada unsur kepentingan pribadi sehingga pihaknya tidak ingin melembagakan usaha tersebut dan nama Yusuf Mansur juga tidak masuk dalam struktur bisnis itu. Dengan kondisi itu, Yusuf menjelaskan bahwa bisnis Patungan Usaha ini bukan miliknya sendiri, tapi milik jemaah, milik masyarakat. Yusuf menegaskan, pihaknya hanya sebagai motivator yang mau menggerakkan masyarakat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat. "Saya mulanya cuma
ngetweet, di-
tweet berjemaah sama yang lain. Terus ada yang menyahut, situ percaya, saya percaya, lalu bikin rekening. Langsung masuk 700 orang kirim duit," kenangnya. Lantas Yusuf Mansur mengakuisisi sebuah hotel di kawasan Cengkareng dan mengubahnya menjadi hotel untuk persiapan umrah dan haji. Nantinya, bisnis Patungan Usaha ini juga akan merambah ke sektor lain, misalnya kebun kelapa sawit dan sebagainya. Lantas, mengapa Yusuf Mansur merasa sakit hati saat bisnis ini disamakan dengan investasi bodong? Yusuf pun masih enggan menjelaskan. Pihaknya justru ingin mengundang media dan mau mengajarkan secara jelas tentang bisnis ini.
"Kalau mau tahu, saya undang saja, biar kalian pintar. Jangan malah saya disanding-sandingkan dengan investasi bodong. Kalau Anda benar-benar mau belajar patungan usaha, saya jamin Anda tidak mau jadi wartawan lagi, bakal jadi pengusaha. Masalahnya Anda tidak mau belajar," katanya. Namun, karena desakan dan saran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Yusuf Mansur akhirnya menghentikan bisnis tersebut. Pihaknya ingin membenahi legalitas bisnisnya dan akan membuatnya lebih baik lagi. "Kenapa usaha ini dihentikan sementara karena Anda tidak mau dong lihat ustaz salah melulu, kalau tidak mau, ya saya berhentikan dulu saja. Nanti kalau sudah ketemu (sistemnya), saya akan buka lagi," jelasnya. (Didik Purwanto/
Kompas.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: