Zakat digital makin diminati masyarakat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketertarikan masyarakat akan segala hal berbau digital tampaknya tidak diragukan lagi. Saat ini berbagai bentuk usaha sudak tidak asing dengan metode digital. Bahkan pembayaran zakat konvensional perlahan mulai ditinggalkan.

Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menjelaskan, pergeseran penghimpunan zakat dari konvensional menjadi digital ini sangat diminati masyarakat.

"Zakat online (digital) itu naiknya sangat pesat. Kalau dari tahun 2016 itu kita terima hanya 1%. Kalau tahun 2017 kami sudah terima 12%," kata Arifin.


Arifin yakin ke depannya masyarakat milenial mulai melirik kemudahan ini sebagai sebuah transaksi amal yang memudahkan. Transaksi zakat digital ini memudahkan karena dalam prosesnya lebih menghemat waktu dan langsung tersalur.

"Jadi kami berharap minimal pada tahun 2018 ini perolehan digital ini bisa naik 18%-20%," kata Arifin.

Berkaca dari tahun lalu, target tersebut bukanlah omongan belaka. Jumlah kenaikan fantastis hingga 50% menjadikan acuan bahwa generasi masyarakat saat ini memiliki mobilitas tinggi dan waktu sempit. Alternatif inilah kemudian dimanfaatkan Baznas dalam mempermudah umat untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

"Iya, jadi dari 1%, 12% dan 18%, saya menduga tahun 2020 zakat digital ini akan meningkat hingga 50%. Itu artinya zakat itu dilakukan oleh kelas menengah muslim di Indonesia yang jumlahnya semakin lama semakin besar," kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi