Zebra Nusantara siapkan rencana pengembangan bisnis energi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menyiapkan rencana pengembangan lini bisnis energi, setelah bisnis taksi konvesional miliknya kehilangan taji akibat taksi daring. Saat ini, perusahaan tenagh dalam pembicaraan dengan investor strategis untuk pengembangan bisnis di sektor energi.

Mulyadi, Presiden Direktur PT Zebra Nusantara mengatakan saat ini pihaknya tengah dalam pembicaraan dengan investor strategis, ada beberapa yang sedang dijajaki dan kebanyakan merupakan perusahaan lokal. Harapannya, perusahaan bisa mendapatkan investor startegis pada tahun ini.

“Kalau memungkinkan kami ekspansi juga ke luar Jawa Timur, soal nanti kapasitasnya akan kami sesuaikan dengan strategic investor terkait berapa investasinya, wilayah ekspansi dan volume serta lainnya,” ujar Mulyadi kepada Kontan.co.id, Senin (23/4).


Saat ini perusahaan memiliki dua aset terkait energi, khususnya untuk penjualan gas kepada kendaraan dan rumah tangga. Satu SPBG dan satu lagi mobile station yang seluruhnya masih melayani operasi di Jawa Timur, namun ke depan bila sudah ada investor yang masuk dirinya akan meluaskan ekspansi.

“Kami masih fokus local partner, sudah ada potensial partnert ini lagi penjajakan dan pendalaman untuk menjadi investor strategis tahun ini sehingga kami bisa ekspansi,” lanjutnya.

Yang jelas, saat ini mayoritas pendapatan perusahaan justru disumbang segmen energi yang dikelola anak usaha PT Zebra Energy. Baik motherstation maupun mobile station-nya saat ini utilisasinya cukup tinggi sehingga perlu ekspansi untuk perluasan kapasitas.

“Zebra Energy itu saya bentuk untuk profit center baru yang awalnya untuk support (bisnis) transportasi. Tetapi sisa kuota gas itu tak terpakai semua karena unit (armada) terus turun. Sisa kuota ini yang ternyata untuk didistribusikan banyak peminat jadi kami akan tingkatkan kapasitas operasional dari gas,” ujar Mulyadi.

Menurut Mulyadi, ke depan perusahaan akan lebih fokus menggarap segmen penjualan gas. “Prospek gas baik, karena ke depan transportasi dari BBM itu mungkin tidak lagi menjadi andalan, apalagi cadangan minyak kita turun terus,” ujarnya.

Mulyadi bilang, tahun ini perusahaan akan bertahan dan akan lebih cepat ekspansi pada tahun depan. "Tahun ini pembenahan dulu baru kinerja akan kami pacu setelah pilpres 2019,” lanjutnya.

Saat ini dirinya mengatakan bahwa perusahaan melihat potensi peluang pertumbuhan yang cukup baik di segmen industri gas, oleh karena itu pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan investor strategis untuk memacu kinerja segmen gas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi