Zelenskiy Optimistis Perdamaian dengan Rusia Semakin Dekat



KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya semakin dekat untuk mengakhiri perang dengan Rusia. 

Hal tersebut diungkapkan Zelenskiy saat diwawancarai ABC News pada Senin (23/9/2024).

"Saya pikir kita lebih dekat dengan perdamaian daripada yang kita kira. Kita lebih dekat dengan akhir perang," katanya.


Melansir Reuters, dalam wawancara tersebut, ia mendesak Washington dan mitra lainnya untuk terus mendukung Ukraina. Invasi Rusia skala penuh ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022 sebagai apa yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus", telah menyebabkan kematian puluhan ribu orang, mengungsikan jutaan orang lainnya, dan menghancurkan kota-kota Ukraina.

Pemimpin Ukraina mengatakan bahwa hanya dari posisi yang kuat, Ukraina dapat mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang.

Zelenskiy tiba di Amerika Serikat pada hari Minggu untuk menghadiri sesi-sesi pertemuan di Majelis Umum PBB dan mendesak mitra-mitranya untuk membantu mencapai kemenangan bersama untuk perdamaian yang benar-benar adil.

Washington dan sekutunya telah menyediakan program bantuan bernilai miliaran dolar bagi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, sementara juga memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow.

Baca Juga: Rusia Dikucilkan di KTT PBB, Apa Penyebabnya?

Putin mengatakan perundingan damai hanya dapat dimulai jika Kyiv menyerahkan sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina kepada Rusia dan mencabut ambisinya untuk menjadi anggota NATO. 

Zelenskiy telah berulang kali menyerukan penarikan semua pasukan Rusia, dan pemulihan perbatasan Ukraina pasca-Soviet.

Kyiv memulai serangan lintas perbatasan pada 6 Agustus ke wilayah Kursk di Rusia bagian barat. Ukraina mengatakan tindakan tersebut sebagian dimaksudkan untuk mencegah pasukan Rusia di wilayah tersebut melancarkan serangan mereka sendiri melintasi perbatasan ke Ukraina.

Zelenskiy mengatakan kepada ABC News bahwa Putin takut dengan operasi Kursk.

"Dia sangat takut," katanya. "Mengapa? Karena rakyatnya melihat bahwa dia tidak dapat mempertahankan diri - bahwa dia tidak dapat mempertahankan seluruh wilayahnya."

Baca Juga: Rusia Menjatuhkan 900 Bom Luncur dalam Waktu Seminggu di Ukraina

Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang bergaya kekaisaran. Putin menggambarkan invasi Ukraina sebagai langkah defensif terhadap Barat yang bermusuhan dan agresif.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie