Zelenskyy: Barat Berhenti Bermain-main dengan Rusia, Akhiri Perang di Ukraina!



KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia, dan menjatuhkan sanksi yang lebih keras pada Moskow untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal di Ukraina.

Kritik Zelenskyy terhadap Barat meningkat dalam beberapa hari terakhir, ketika Uni Eropa bergerak perlahan menuju embargo minyak Rusia, dan saat ribuan pasukan Rusia mencoba mengepung Kota Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Analis militer Barat melihat pertempuran di Sievierodonetsk dan Lysychansk sebagai titik balik potensial dalam perang setelah pergeseran momentum Rusia pasca garnisun Ukraina menyerah di Mariupol pekan lalu.


"Ukraina akan selalu menjadi negara independen dan itu tidak akan rusak. Satu -satunya pertanyaan adalah, berapa harga yang harus dibayar oleh orang-orang kami untuk kebebasan mereka," kata Zelenskyy.

"Dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang yang tidak masuk akal ini terhadap kami," ujarnya dalam pidato larut malam pada Kamis (26/5), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Ukraina Gempur Pangkalan Militer Rusia dengan Meriam Howitzer Bantuan NATO

"Peristiwa pembukaan bencana masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," tegasnya.

Zelenskyy mengeluh tentang ketidaksepakatan di dalam Uni Eropa tentang lebih banyak sanksi terhadap Rusia, dan bertanya mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut.

Uni Eropa sedang mendiskusikan putaran keenam langkah-langkah hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah seperti itu membutuhkan suara bulat tetapi Hongaria menentang dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

"Berapa banyak minggu lagi Uni Eropa mencoba menyetujui paket keenam?" tanya Zelenskyy yang mencatat, Rusia menerima satu miliar euro sehari dari blok 27 negara itu untuk pasokan energi.

"Tekanan pada Rusia secara harfiah adalah masalah menyelamatkan nyawa. Setiap hari penundaan, kelemahan, berbagai , atau proposal untuk menenangkan agresor dengan mengorbankan korban hanya berarti lebih banyak warga Ukraina yang terbunuh," tegasnya.

Editor: S.S. Kurniawan