KONTAN.CO.ID - – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten produsen logam dasar di Indonesia, optimis akan mampu mendongkrak pendapatan di tahun 2023. Optimisme tersebut sejalan dengan upaya Perseroan untuk terus mengejar pengoperasian pabrik smelter konsentrat timbal berkapasitas 40.000 ton yang sedang dibangun, pada akhir tahun ini. Penyusutan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan tersebut telah menjadikan tahun 2022 penuh tantangan. Oleh karena itu, Perseroan akan fokus untuk mengupayakan peningkatan penjualan tahun depan. Selain smelter konsentrat timbal yang sedang dikejar untuk bisa beroperasi akhir tahun ini, ZINC juga sedang membangun pabrik smelter seng berkapasitas 83.000 ton konsentrat seng yang diharapkan bisa beroperasi di tahun 2023. “Tahun ini banyak variabel di luar kendali kita yang sangat berpengaruh terhadap kinerja Perseroan, seperti kenaikan harga energi, resesi dan penyusutan ekonomi global, serta naiknya laju inflasi. Untuk itu, kita akan memfokuskan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi kinerja pada tahun 2023,” kata Direktur ZINC, Evelyne Kioe.
ZINC Optimis Mampu Dongkrak Pendapatan Tahun 2023
KONTAN.CO.ID - – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten produsen logam dasar di Indonesia, optimis akan mampu mendongkrak pendapatan di tahun 2023. Optimisme tersebut sejalan dengan upaya Perseroan untuk terus mengejar pengoperasian pabrik smelter konsentrat timbal berkapasitas 40.000 ton yang sedang dibangun, pada akhir tahun ini. Penyusutan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan tersebut telah menjadikan tahun 2022 penuh tantangan. Oleh karena itu, Perseroan akan fokus untuk mengupayakan peningkatan penjualan tahun depan. Selain smelter konsentrat timbal yang sedang dikejar untuk bisa beroperasi akhir tahun ini, ZINC juga sedang membangun pabrik smelter seng berkapasitas 83.000 ton konsentrat seng yang diharapkan bisa beroperasi di tahun 2023. “Tahun ini banyak variabel di luar kendali kita yang sangat berpengaruh terhadap kinerja Perseroan, seperti kenaikan harga energi, resesi dan penyusutan ekonomi global, serta naiknya laju inflasi. Untuk itu, kita akan memfokuskan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi kinerja pada tahun 2023,” kata Direktur ZINC, Evelyne Kioe.