KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Zohran Mamdani akan dilantik sebagai Wali Kota New York pada Rabu tengah malam, menandai babak baru bagi kota terbesar di Amerika Serikat (AS) yang dihuni sekitar 8 juta jiwa. Pelantikan Mamdani, politikus sosialis progresif berusia 34 tahun, menjadi sorotan karena dianggap membawa perubahan signifikan, sekaligus memunculkan harapan dan kekhawatiran di kalangan warga. Sesuai hukum negara bagian, masa jabatan wali kota di New York dimulai pada 1 Januari setelah pemilu. Tradisi pelantikan tengah malam dilakukan untuk memastikan tidak ada keraguan soal kepemimpinan kota.
Baca Juga: Calon Wali Kota New York Zohran Mamdani Balas Ancaman Deportasi Trump Mamdani memilih lokasi pelantikan di stasiun Old City Hall, yang telah dinonaktifkan sejak pertengahan abad lalu dan hanya dapat diakses melalui tur terbatas beberapa kali setahun. Tim transisinya menyebut lokasi ini sebagai simbol “komitmen kepada pekerja yang menjaga kota tetap berjalan setiap hari.” Mamdani, mantan anggota legislatif negara bagian, membangun kampanye dengan fokus pada isu keterjangkauan hidup, seperti pembekuan sewa, transportasi umum gratis, dan layanan penitipan anak. Strategi ini menarik lebih dari 2 juta pemilih, dengan Mamdani meraih sekitar 50% suara, unggul hampir 10 poin dari Andrew Cuomo yang mencalonkan diri sebagai independen, dan jauh di depan kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa. Pelantikan Mamdani dilakukan oleh Jaksa Agung New York, Letitia James, salah satu pendukung awalnya.
Baca Juga: Zohran Mamdani Ajak 1 Juta Pengikutnya Boikot Starbucks, Apa yang Terjadi? Menurut pengamat politik Grant Reeher dari Universitas Syracuse, keterlibatan James mengirim pesan kuat kepada pendukung inti bahwa Mamdani akan “mandiri dari presiden.” James sebelumnya dikenal karena investigasinya terhadap bisnis Donald Trump.
Pelantikan Publik dan Perayaan
Mamdani, warga Uganda yang menjadi wali kota Muslim pertama New York, dijadwalkan mengadakan pelantikan publik di tangga Balai Kota dengan program musik dan pidato bagi sekitar 4.000 tamu. Puluhan ribu orang lainnya dapat menyaksikan secara langsung melalui layar yang disediakan di Broadway. Senator progresif Bernie Sanders, yang menjadi inspirasi Mamdani, serta anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez, akan hadir dalam upacara tersebut. Tim Mamdani menyebut acara ini sebagai “Pelantikan Era Baru.” Untuk transisi dan perayaan pelantikan, Mamdani berhasil mengumpulkan dana sebesar 2,6 juta dolar dari hampir 30.000 kontributor, rekor bagi wali kota New York di abad ini.
Baca Juga: 8 Pompt Edit Foto Gemini AI dengan Nuansa Malam Tahun Baru di Kota Besar Dunia Salah satu anggota panitia pelantikan adalah Sami Zaman, pemilik restoran Afghanistan di Astoria, yang pernah menjadi lokasi syuting kampanye Mamdani bersama Sanders. Setelah dilantik, Mamdani akan pindah dari apartemen satu kamar di Astoria ke Gracie Mansion, kediaman resmi wali kota di Upper East Side Manhattan.
Meskipun beberapa kalangan perbankan sempat menyatakan kekhawatiran, sejak terpilih mereka mulai mencari cara untuk bekerja sama dengan wali kota baru. Kota New York sebelumnya pernah dipimpin oleh wali kota dengan afiliasi sosialisme demokratik, David Dinkins, yang berhasil menyeimbangkan anggaran dan mempertahankan bisnis tetap beroperasi. Pelantikan Mamdani menandai awal era baru bagi New York, di mana isu keterjangkauan hidup, keberpihakan kepada pekerja, dan politik progresif menjadi sorotan utama.