Zona euro berkontraksi 0,3%



BRUSSELS. Kesepakatan dana talangan kedua bagi Yunani tidak sertamerta membuat cerah Benua Biru. Beberapa lembaga keuangan dan perbankan melaporkan penurunan investasi dari surat utang Yunani dan mencatat kerugian di akhir tahun.

Prospek Zona Euro juga belum membaik. Olli Rehn, Komisaris Ekonomi dan Moneter Uni Eropa mengatakan, perkembangan terakhir survei menunjukkan, penurunan ekonomi akan tipis dan sementara. "Namun, pembalikan tren masih perlu dikonfirmasi dalam beberapa bulan, dan tergantung pada berbagai kebijakan yang diambil," kata Rehn, Kamis (23/2).

Komisi Eropa memperkirakan ekonomi Eropa akan turun tahun ini, dengan Italia dan Spanyol menghadapi kesulitan mendadak soal krisis utang. Zona Euro akan berkontraksi 0,3%. Angka ini merupakan revisi outlook November yang tumbuh 0,5%.


Penurunan proyeksi ini terutama karena kontraksi 1,3% di Italia dan 1% di Spanyol. Penurunan jumlah tenaga kerja, pemangkasan anggaran selama dua tahun, dan sulitnya pendanaan untuk bisnis akan menghambat konsumsi domestik Italia tahun ini.

Kondisi serupa berlaku di Spanyol. Tingkat pengangguran Spanyol yang mencapai 22,9% dan keraguan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Mariano Rajoy bakal mencapai target penurunan defisit meredupkan prospek.

Uni Eropa memperkirakan, ekonomi Portugal akan turun 3,3%, dibanding proyeksi November lalu di angka 3%. Yunani akan berkontraksi 4,4%, jauh lebih rendah dibanding proyeksi awal 2,8%. Irlandia malah diperkirakan tumbuh 0,5%, tumbuh dua tahun berturut-turut.

Lelang ECB

Uni Eropa tidak akan tumbuh tahun ini. Komisi Eropa memperkirakan, Hungaria akan berkontraksi 0,1% tahun ini. November lalu, Komisi Eropa masih memperkirakan pertumbuhan Hungaria di angka 0,5%. "Permintaan domestik akan terpengaruh pengetatan fiskal kuartal pertama, yang menghasilkan koreksi pendapatan dari pemangkasan pajak," kata Komisi Eropa.

Hungaria merupakan negara Uni Eropa di luar Zona Euro yang memiliki utang tinggi. Rabu lalu, Komisi Eropa meminta penundaan subsidi regional € 495 juta karena Hungarian gagal mengurangi defisit anggaran.

Pengumuman ini menekan Perdana Menteri Viktor Orban yang terus berusaha membuka negosiasi dana talangan dengan Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional. "Kami akan menggunakan segala cara untuk mencapai target defisit anggaran 2,5% dari produk domestik bruto tahun ini," kata Kementerian Keuangan Hungaria, dalam pernyataan, Rabu (22/2) lalu.

European Central Bank (ECB) ingin mengakhiri pengucuran dana murah akhir Februari ini. Pada 29 Februari, ECB akan kembali mengucurkan pinjaman berbunga rendah bagi perbankan. Dewan gubernur berharap, permintaan lelang pekan depan akan jauh dari € 1 triliun.

Sumber bank sentral mengatakan, ECB khawatir perbankan akan menjadi sangat tergantung pada pendanaan ECB, dan menghambat pasar uang antarbank. n

Editor: