Zurich Asuransi Indonesia Sebut Prospek Asuransi Rekayasa Masih Besar di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Asuransi Indonesia menyatakan prospek asuransi rekayasa atau engineering masih besar pada tahun ini.

Chief Financial Officer Zurich Asuransi Indonesia Musi Samosir mengatakan, bisnis asuransi rekayasa masih akan terus bertumbuh positif pada 2024 disebabkan sejumlah faktor.

Faktor utamanya, yakni seiring dengan adanya percepatan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara serta sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya yang makin gencar pada tahun ini.


"Dengan demikian, kami optimistis bahwa hal tersebut dapat menjadi pendorong pertumbuhan lini bisnis asuransi rekayasa hingga akhir tahun ini," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (31/5).

Musi menerangkan hingga April 2024, Zurich Asuransi Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bruto dari asuransi rekayasa mencapai 60%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, dia tak membeberkan nilai pendapatan premi dari lini bisnis itu secara rinci.

Baca Juga: Zurich Syariah Catatkan Kenaikan Kontribusi Bruto pada Kuartal I-2024

"Pertumbuhan asuransi rekayasa sejalan dengan kondisi pembangunan infrastruktur yang hingga saat ini masih berjalan," katanya.

Musi menambahkan kontribusi lini bisnis rekayasa terhadap premi perusahaan secara total per April 2024 cukup besar, meski tidak sebesar lini bisnis lain, seperti properti, kendaraan bermotor, atau asuransi kesehatan.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi rekayasa atau engineering pada 2023 sebesar Rp 5,23 triliun. Nilai itu meningkat signifikan 63,4% dari 2022 yang sebesar Rp 2,03 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari