KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Topas Life (Zurich Life) menyampaikan alokasi investasi akan tetap difokuskan pada obligasi pemerintah.

Chief Investment Officer Zurich Life Santy Gui menerangkan hal itu sesuai dengan prinsip investasi perusahaan, yang mana penempatan investasi harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan memperhatikan kesesuaian aset terhadap liabilitas Zurich Life.

"Oleh karena itu, saat ini, alokasi investasi difokuskan ke instrumen aset obligasi, khususnya di aset obligasi pemerintah yang memiliki tingkat likuiditas baik," katanya kepada Kontan, Selasa (22/4).

Sinergi Djarum Foundation, Pemerintah, dan Peneliti Bawa Asa Konservasi Elang Jawa

Baca Juga: Investasi Tahunan Tumbuh 8%, Begini Strategi Zurich Life Kelola Portofolio

Dengan mempertimbangkan penerapan prudent asset liability management, Santy mengatakan Zurich Life memproyeksikan tidak adanya perubahan yang signifikan dalam penempatan investasi. 

Lebih lanjut, Santy juga angkat bicara terkait volatilitas pasar modal yang tinggi saat ini.

Menurutnya, tren pelemahan pasar saham mencerminkan sentimen investor yang melemah atas pasar modal Indonesia yang mencakup, antara lain nilai tukar Rupiah, harga obligasi pemerintah, serta obligasi korporasi.

Dia berpendapat pergerakan pasar modal juga dapat berpengaruh terhadap aset investasi perusahaan. 

Meskipun demikian, Zurich Life akan senantiasa memastikan likuiditas tetap memadai dan menjaga stabilitas operasional di tengah volatilitas pasar, sembari terus berfokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah.

Baca Juga: Zurich Topas Life Gandeng Bank Sumut Sediakan Berbagai Produk Asuransi untuk Nasabah

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di situs resmi, nilai investasi Zurich Life tercatat sebesar Rp 2,08 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 8,33%, jika dibandingkan pencapaian periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,92 triliun.

Adapun porsi alokasi investasi di surat berharga yang diterbitkan oleh negara mencapai 55,77%, diikuti instrumen saham dengan porsi 25,48%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News