KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Topas Life membeberkan terdapat tantangan utama yang menghadang kinerja hingga akhir 2025. Direktur Keuangan Zurich Topas Life Fred Chan mengatakan tantangan utamanya berasal dari masih rendahnya literasi asuransi di Indonesia.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat, indeks literasi sektor perasuransian pada 2025 hanya sebesar 45,45%.

"Rendahnya literasi asuransi di masyarakat masih menjadi tantangan utama, di tengah kondisi ekonomi global yang juga penuh ketidakpastian," ucapnya kepada Kontan, Kamis (24/7).

GAGASAN: Mencegah Politisasi dalam Penetapan Status Bencana Nasional

Baca Juga: Zurich Life Catat Pertumbuhan Premi Asuransi Kredit 835,4% hingga April 2025

Untuk mengatasi hal itu, Fred mengungkapkan Zurich Life terus beradaptasi secara proaktif dengan pendekatan yang responsif dan fokus mengedukasi nasabah. Dia mempercayai bahwa dengan strategi yang adaptif dan berorientasi pada kebutuhan nasabah, kinerja pendapatan premi dapat tetap terjaga secara berkelanjutan hingga akhir tahun ini.

"Kami fokus pada edukasi keuangan dan perlindungan untuk membantu nasabah menghadapi tantangan ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Pertimbangkan Berbagai Aspek, Berikut Cara Zurich Life Tinjau Tarif Premi

Selain itu, Fred mengatakan Zurich Life juga terus memperkuat strategi untuk mendorong kinerja dengan menghadirkan produk yang inovatif, meningkatkan layanan digital untuk kemudahan nasabah, serta memperluas kerja sama dengan mitra strategis. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi, Zurich Topas Life mencatatkan pendapatan premi pada Semester I-2025 sebesar 1,31 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 20%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Pendapatan Premi Zurich Topas Life Tumbuh 13% pada Semester I-2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News