KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Asuransi Indonesia menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI Rate menjadi 5,50% berdampak positif terhadap lini asuransi properti.

Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara mengatakan penurunan suku bunga menjadi peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan asuransi properti.

"Hal itu mengingat penurunan suku bunga BI berpotensi mendorong permintaan terhadap perlindungan properti," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (31/5).

Semakin Inovatif, BPJS Kesehatan Terima Anugerah Bakti Nusantara dari Nusantara TV

Baca Juga: Program 3 Juta Rumah, Zurich Indonesia : Bisa Berdampak Positif ke Asuransi Properti

Lebih lanjut, Edhi menyampaikan penurunan suku bunga dapat menjadi katalis positif bagi lini asuransi properti, mengingat dampaknya yang dapat mendorong aktivitas pembangunan maupun pembelian aset properti. 

Meskipun demikian, dia bilang literasi masyarakat terhadap pentingnya asuransi masih menjadi tantangan utama di industri saat ini. Dengan demikian, hal tersebut perlu untuk terus didorong agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya berasuransi juga bisa meningkat.

Sementara itu, Edhi menerangkan hingga April 2025, pendapatan premi bruto Zurich Asuransi Indonesia untuk lini asuransi properti tercatat tumbuh lebih dari 20%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, Edhi mengatakan Zurich berharap pendapatan premi secara keseluruhan bisa tumbuh optimal.

Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Sebut Pertumbuhan KPR Berdampak Positif bagi Asuransi Properti

Untuk mencapai target itu, dia menyebut pihaknya akan menerapkan berbagai upaya, di antaranya penguatan kerja sama dengan berbagai mitra strategis hingga melakukan edukasi terhadap pentingnya asuransi kepada masyarakat. 

"Zurich optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan yang baik hingga akhir tahun ini," kata Edhi.

Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lini asuransi properti membukukan pendapatan premi sebesar Rp 30,36 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 14,7%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News