KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menyampaikan tengah mengkaji pengembangan produk asuransi kesehatan kumpulan untuk memperluas cakupan layanan perusahaan. Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan, bahwa perusahaan masih dalam tahap assessment terkait peluang pengembangan produk asuransi kesehatan kumpulan. "Kami melihat apakah ini menjadi produk yang akan kami kembangkan ke depannya. Tentunya kami ingin produk kami lengkap, tetapi kami juga harus mengakses kesiapan perusahaan, termasuk dalam hal proses klaim dan sistem pendukung lainnya," kata Hilman dalam acara Ngabuburit Bareng Zurich Syariah, Senin (17/3).
Baca Juga: Jelang Lebaran, Zurich Syariah Perluas Jangkauan Bisnis Asuransi Kendaraan Hilman mengakui bahwa asuransi kesehatan kumpulan masih jarang dimiliki oleh perusahaan asuransi berbasis syariah. Oleh karena itu, Zurich Syariah masih dalam tahap assessment untuk menilai apakah produk ini sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat diimplementasikan dengan baik. Selain memastikan kebutuhan pasar, Zurich Syariah juga mempertimbangkan kesiapan internal, termasuk dukungan infrastruktur dan sistem klaim, sebelum memutuskan untuk mengembangkan produk baru di segmen ini. Saat ini, Zurich Syariah masih fokus pada asuransi kesehatan mikro atau supplemental dengan tarif premi yang terjangkau dan bersifat santunan yakni sekitar Rp 50.000. Baca Juga: Zurich Syariah Gandeng Javamifi, Pasarkan Produk Asuransi Perjalanan Berbasis Syariah Beberapa produk yang telah tersedia meliputi perlindungan untuk penyakit seperti demam berdarah dan tipes, serta produk yang mencakup beberapa penyakit sekaligus. "Prinsipnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi. Jadi produk asuransi kesehatan kami lebih ke asuransi mikro atau supplemental dengan premi murah,” tambah Hilman. Pada 2024, Zurich Syariah mencatat total keseluruhan pendapatan premi sebesar Rp 555 miliar, tumbuh 15% secara year on year (YoY) atau tahunan.