Zurich Syariah Lindungi Petani Kopi di Aceh Lewat Asuransi Parametrik Indeks Cuaca



KONTAN.CO.ID - ACEH. PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) melalui produknya, Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah, memberikan perlindungan kepada para petani kopi di Bener Meriah, Aceh, yang dipicu kondisi gagal panen akibat cuaca ekstrem.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak mengatakan, lebih dari 200 petani di Aceh telah terdampak terganggunya panen mereka dan telah mendapatkan manfaat asuransi dari produk tersebut.

Baca Juga: Zurich Catat Permintaan Asuransi Perjalanan Domestik Melonjak 587% pada 2022


Dia mengatakan peluncuran asuransi itu pada awalnya berdasarkan risiko cuaca ekstrem di Indonesia yang seringkali mengganggu produksi para petani di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya, mencoba untuk membuat produk asuransi yang bisa melindungi para petani, khususnya petani kopi di Aceh.

"Sebagai negara dengan rata-rata curah hujan tinggi dan juga menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, para petani di Indonesia rentan terhadap risiko cuaca ekstrim. Zurich Syariah memperkenalkan produk tersebut kepada perusahaan yang bekerja sama dengan petani kopi dan koperasinya," ucap Hilman dalam diskusi media di Aceh, Selasa (2/8).

Hilman menambahkan klaim produk tersebut diproses oleh Zurich Syariah berdasarkan laporan data satelit yang dipantau oleh Blue Marble Microinsurance sebagai pengembang produk asuransi parametrik. Laporan itu akan menunjukkan indeks cuaca ekstrem yang terjadi.

Dia menyampaikan pembayaran manfaat asuransi sepenuhnya berdasarkan kondisi cuaca. Dengan demikian, para petani bisa langsung mendapatkan pencairan klaim dan tidak perlu berurusan dengan proses administrasi. Hilman mengatakan produk tersebut menjadi salah satu langkah inovatif yang dilakukan pihaknya.

Baca Juga: Zurich Syariah Hadirkan Produk Haji & Umrah dengan Manfaat Perlindungan Ratusan Juta

Dia pun mengatakan Zurich Syariah akan melakukan ekspansi bisnis produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah di Tanggamus, Lampung, pada kuartal III-2023.

Hilman berharap ke depannya produk inovatif tersebut tidak hanya untuk petani kopi, tetapi juga bisa untuk komoditas pertanian dan perkebunan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto