Zyrexindo (ZYRX) Bidik Pendapatan Rp 800 Miliar Hingga Akhir 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) berhasil mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang semester I-2022. Emiten produsen laptop merk Zyrex ini membukukan laba bersih senilai Rp 8,11 miliar di semester I-2022.

Jumlah ini melesat 134,4% dari laba bersih yang dicatatkan di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,46 miliar. Dus, laba per saham dasar ZYRX naik menjadi Rp 6,09 dari sebelumnya Rp 2,95

Naiknya laba bersih ZYRX sejalan dengan kenaikan pendapatan. Hingga akhir Juni 2022, ZYRX membukukan pendapatan senilai Rp 107,92 miliar, naik  30,55% dari pendapatan yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 82,66 miliar


Secara rinci, pendapatan ZYRX didominasi oleh penjualan local kepada pihak ketiga, yakni sebesar Rp 105,87 miliar, disusul penjualan kepada pihak berelasi senilai Rp 2,34 miliar.

Adapun  penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari total penjualan neto adalah kepada PT Dragon Computer & Communication senilai Rp 34,62 miliar atau setara 28,43% dari total pendapatan, disusul penjualan kepada PT Indomarco Prismatama senilai Rp 23,33 miliar atau setara 32,51%, dan penjualan kepada CV Computa senilai Rp 18,72 miliar atau setara 19,20% dari total penjualan.

Baca Juga: Zyrexindo Mandiri Buana Targetkan Penjualan Laptop Rp 900 Miliar Hingga Akhir 2022

Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Evan Jordan mengatakan, peningkatan kinerja ZYRX sepanjang paruh pertama 2022 disebabkan kenaikan kontribusi dari semua segmen, yaitu Business To Government  (B2G),  business to business (B2B), dan business to consumer (B2C). Hal ini didorong dari pulihnya kondisi ekonomi pasca pandemi.

Pada tahun ini, ZYRX menargetkan pendapatan Rp 800 miliar. Sementara itu, ZYRX menargetkan laba sekitar 10% dari pendapatan.

Meski realisasi pendapatan terhadap target masih minim, Evan bilang sejauh ini kinerja ZYRX sudah sesuai dengan proyeksi manajemen. “Terdapat seasonality di dalam bisnis ZYRX, dimana semester pertama umumnya berkontribusi 10%-20% dari pendapatan full year,” terang Evan kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9)

Evan  melihat prospek industri komputer di Indonesia masih sangat besar, ditambah lagi program digitalisasi yang sedang dikerjakan oleh Pemerintah. Sebab, tingkat penetrasi laptop/komputer secara individu masih sangat rendah, yakni di kisaran 10%-15%.

ZYRX sudah menyiapkan sejumlah strategi guna menggenjot kinerja. Untuk memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini dan tahun depan, ZYRX akan terus meningkatkan kontribusi di dalam memenuhi kebutuhan Pemerintah terhadap laptop dan komputer. Hal ini  mengingat Zyrex sebagai merk laptop dalam negeri yang mendapatkan dukungan serius dari pemerintah.

 
ZYRX Chart by TradingView

Selain itu, di segmen B2B, ZYRX terus menambah pelanggan-pelanggan baru. Di Segmen B2C, ZYRX juga akan mengeluarkan produk baru di tahun depan untuk menambah jumlah pengguna laptop Zyrex, khususnya para siswa.

Di sisi lain, kenaikan pendapatan ZYRX turut mendorong sejumlah beban. Misalkan, beban pokok penjualan yang naik 33,03% menjadi Rp 86,71 miliar dari sebelumnya Rp 65,18 miliar. Beban penjualan dan pemasaran juga naik 42,07% menjadi Rp 3,05 miliar dari sebelumnya Rp 2,15 miliar. Namun, beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 7,76 miliar dari sebelumnya Rp 8,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari