Jakarta, 6 September 2019 – Hutan bakau Indonesia dikatakan sebagai salah satu hutan paling kaya karbon, penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR) mengungkapkan hutan bakau Indonesia mampu menyimpan sepertiga dari seluruh karbon di dunia.[1] 3M Indonesia melihat kebutuhan penyerapan karbon dan sebagai perusahaan global berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, mendukung konservasi dan pemulihan ekosistem bakau secara berkelanjutan di Indonesia. Bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), 3M Indonesia memberikan kontribusi memperbaiki ekosistem bakau dalam memulihkan potensi dan kekayaan pesisir pantai di Semarang, Jawa Tengah. Hilangnya hutan bakau terjadi di pesisir Indonesia tepatnya di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Teluk Semarang. Sebagai kota di wilayah pesisir yang memiliki panjang pantai 13,6 km, Semarang memiliki nilai ekologis dan sosial-ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Provinsi Jawa Tengah. Namun, wilayah yang retan ini harus menghadapi berbagai tantangan fisik, seperti banjir pasang surut, erosi, penurunan muka tanah dan naiknya permukaan laut. Hal inilah yang memperlihatkan bahwa hutan bakau memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem wilayah pesisir.
3M Indonesia Usung Pemberdayaan Budidaya Perairan yang Berkelanjutan ke Masyarakat Wilayah Pesisir
Jakarta, 6 September 2019 – Hutan bakau Indonesia dikatakan sebagai salah satu hutan paling kaya karbon, penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR) mengungkapkan hutan bakau Indonesia mampu menyimpan sepertiga dari seluruh karbon di dunia.[1] 3M Indonesia melihat kebutuhan penyerapan karbon dan sebagai perusahaan global berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, mendukung konservasi dan pemulihan ekosistem bakau secara berkelanjutan di Indonesia. Bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), 3M Indonesia memberikan kontribusi memperbaiki ekosistem bakau dalam memulihkan potensi dan kekayaan pesisir pantai di Semarang, Jawa Tengah. Hilangnya hutan bakau terjadi di pesisir Indonesia tepatnya di Provinsi Jawa Tengah, termasuk Teluk Semarang. Sebagai kota di wilayah pesisir yang memiliki panjang pantai 13,6 km, Semarang memiliki nilai ekologis dan sosial-ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Provinsi Jawa Tengah. Namun, wilayah yang retan ini harus menghadapi berbagai tantangan fisik, seperti banjir pasang surut, erosi, penurunan muka tanah dan naiknya permukaan laut. Hal inilah yang memperlihatkan bahwa hutan bakau memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem wilayah pesisir.
Publisher