Akhir Tahun 2018, Acset Bukukan Pendapatan R p3,7triliun


Jakarta, 27 Februari 2019—PT Acset Indonusa Tbk (“ACSET” atau “Perusahaan”) pada hari ini telah mengumumkan kinerja keuangan tahun 2018, dimana Perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp3,7triliun dan laba bersih sebesar Rp18,3miliar. ACSET mengungkapkan strategi-strategi yang telah dan masih akan diterapkan dalam periode 2018-2019, seperti selektif atas pemilihan proyek-proyek strategis yang dapat membawa nilai tambah bagi kemampuan dan pemangku kepentingan Perusahaan. ACSET juga mengucapkan apresiasinya terhadap para pemegang saham yang senantiasa mempercayai Perusahaan atas segala strategi-strategi usaha yang telah dikerahkan untuk terus meningkatkan performanya.

Pendapatan mengalami kenaikan dari Rp3triliun menjadi Rp3,7triliun. Laba bersih dicatatkan lebih rendah dari perolehan di periode yang sama tahun lalu, dari Rp154,2miliar menjadi Rp18,3miliar di akhir tahun 2018. Hal ini dikarenakan beberapa perubahan yang terjadi pada proyek berjalan yang berakibat pada pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan biaya keuangan terkait penyelesaian proyek berjalan.

Indikator Keuangan Utama (dalam miliar Rupiah)

Deskripsi

Periode yang Berakhir pada 31 Desember

2018

2017

Pendapatan Bersih

3,725

3,027

Laba Usaha

497,8

310,7

Laba Bersih

18,3

154,2

Laba per Saham (nilai penuh)

26

220

Komposisi pendapatan pada periode ini masih didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 76%, konstruksi 17%, dan kemudian diikuti oleh sektor fondasi 5% serta lainnya 2%.

Perolehan kontrak baru hingga periode ini adalah sebesar Rp1,6triliun. Sepanjang tahun 2018, ACSET berperilaku selektif dalam partisipasinya di proses tender proyek. Hal ini dilandasi dengan adanya prinsip Know Your Counterparts (KYC) yang diterapkan secara militan dalam setiap kerangka kerja Perusahaan. Selain itu, ada beberapa tender yang mengalami penundaan hingga ke tahun 2019, sehingga berdampak pada perolehan kontrak baru yang belum optimal.

Beberapa proyek yang berhasil ACSET dapatkan di tahun 2018 antara lain Mixed-Used Development Kebon Sirih (dikerjakan dalam skema Joint Operation bersama dengan Woh Hup (Private) Limited), soil improvement di Pelabuhan Patimban, dan Penambahan Ruas Tol Balaraja Barat-Cikande (Paket 1 & 2). Hingga kini, ACSET masih mengerjakan sejumlah proyek dengan total kontrak senilai Rp7,1triliun, yang mana terdiri dari carry over order tahun 2017 dan kontrak baru tahun 2018.

Tahun 2019, ACSET telah menetapkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp15triliun. Optimisme ini dilandasi oleh upaya perbaikan nyata yang tengah dilaksanakan Perusahaan dalam aspek finansial, operasional dan juga pengembangan sumber daya di internal. Di samping itu, ACSET percaya bahwa diversifikasi ke bidang soil improvement dan marine works juga dapat menstimulasi arus pendapatan baru, terlebih lagi dengan adanya kepemilikan ACSET atas Cement-Deep Mixing (CDM) Barge—ACSET Sea I—sejak awal 2018. Kapal yang merupakan pertama dari jenisnya di Indonesia ini diyakini memiliki kapabilitas yang kompatibel dan selaras dengan ekosistem pembangunan infrastruktur di tanah air, sehingga dapat membawa peluang yang baik bagi Perusahaan dalam waktu dekat.

Editor: Administrator 3
Publisher