ASEAN Perkuat Kerja Sama Tangani Dampak Covid-19 dengan Sejumlah Mitra Dialog dan Strategis


Jakarta, 29 Agustus 2020 – Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto kembali menghadiri pertemuan konsultasi dengan Rusia, Negara-Negara Plus Three, dan Negara-Negara Asia Timur secara virtual pada Jumat (28/8). Sebelumnya bersama Menteri Ekonomi ASEAN (AEM), Mendag Agus yang memimpin Delegasi Indonesia telah menghadiri pertemuan konsultasi ASEAN dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (AEM-METI); serta Hong Kong, Tiongkok (AEM-Hong Kong, China/AEM-HKC).

Pertemuan konsultasi dengan sejumlah mitra dialog dan mitra strategis ASEAN ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan AEM dan pertemuan terkait lainnya yang berlangsung pada 22—29 Agustus 2020.

Pertemuan Konsultasi AEM-Rusia ke-9

Mendag Agus mengungkapkan, pada Pertemuan AEM-Rusia ke-9, para menteri saling bertukar pandangan mengenai perkembangan dan dampak ekonomi selama pandemi Covid-19, serta rencana pelaksanaan seminar virtual “Joint Response to the Coronavirus Outbreak” yang dijadwalkan berlangsung pada 30 September 2020.

Pertemuan AEM-Rusia kali ini dilaksanakan dengan format berbeda dengan melibatkan kehadiran perwakilan The Eurasian Economic Union (EAEU) melalui European Economic Community (EEC) di mana Rusia adalah anggota custom union tersebut.

“ASEAN dan EAEU memiliki kerja sama yang cukup strategis dalam meningkatkan perdagangan dan investasi, antara lain dengan mengesahkan the Recommendations from the Regional Economic Integration in ASEAN and EAEU pada 9--10 Desember 2019 dan memperpanjang Program of Cooperation ASEAN dan EAEU sampai 2025,” ujar Mendag Agus.

Pertemuan Konsultasi AEM Plus Three ke-23

Para Menteri Ekonomi ASEAN juga bertemu dengan Menteri Ekonomi Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan dalam kerangka ASEAN Plus Three (APT). Pertemuan tersebut untuk membahas sejumlah kerja sama ekonomi yang telah diinisiasi. Salah satunya yaitu terkait studi bersama mengenai “10+3 Cooperation for Improvement of Supply Chain Connectivity” yang akan menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait penguatan rantai pasok di kawasan, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Para Menteri ASEAN Plus Three juga mengesahkan Plan of Action (POA) on Mitigating the Economic Impact of the COVID-19 Pandemic yang berisi sejumlah langkah konkret kerja sama penanganan dan mitigasi dampak negatif ekonomi dari pandemi Covid-19. Hal ini guna menindaklanjuti arahan para Kepala Negara ASEAN Plus Three pada Pertemuan Special ASEAN Plus Three Summit on Covid-19 pada April lalu.

“Negara anggota ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan berkomitmen memastikan berjalannya konektivitas rantai pasok dan kelancaran arus perdagangan dan investasi di masa pandemi ini dan setelahnya,” ujar Mendag Agus.

Sebelumnya, para Menteri ASEAN Plus Three juga mengadakan dialog dengan East Asia Business Summit (EABC) yang fokus pada penguatan kemitraan sektor publi dan swasta dalam pemulihan ekonomi regional.

Pertemuan East Asia Summit (EAS) ke-8

Rangkaian pertemuan dengan sejumlah mitra ASEAN pada Jumat (28/8), ditutup dengan Pertemuan Menteri East Asia Summit (EAS) ke-8. Agenda utama dialog pada pertemuan tersebut yaitu mengenai perkembangan ekonomi global dan regional. Sejumlah isu yang dibahas adalah perkembangan pandemi Covid-19 dan upaya penanganan dampaknya terhadap ekonomi regional, reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Para Menteri menyampaikan komitmennya untuk memajukan perekonomian di kawasan, di antaranya dengan mendorong perdagangan dan investasi, memperkuat rantai pasok regional, serta mendukung pemanfaatan teknologi dan perdagangan digital, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kelompok rentan lainnya. Para Menteri juga menegaskan pentingnya sentralitas ASEAN dalam penguatan kerja sama di kawasan, di antaranya melalui kerangka kerja sama AOIP yang diinisiasi Indonesia.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher