AXA Financial Indonesia Gelar Literasi Keuangan Syariah


Jakarta, 8 Juni 2017 – AXA Financial Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui literasi keuangan berbasis syariah kepada media. Kegiatan pembekalan informasi yang juga dilakukan dengan turut menghadirkan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menjadi penting karena media merupakan sumber informasi bagi masyarakat.  

“Literasi keuangan syariah merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah di masa depan, termasuk asuransi syariah, karena pemahaman dan kesadaran adalah kunci pertumbuhannya.  Melalui pembekalan kepada media, kami harap pemahaman asuransi syariah juga meningkat di masyarakat karena media adalah sumber informasi bagi masyarakat,” ucap Chief Operating Officer AXA Financial Indonesia dr. Faustinus Wirasadi.

Berdasarkan Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016, untuk pertama kalinya regulator melakukan pengukuran pada sektor syariah. Data SNLIK menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berada di level 8,11% dan inklusi keuangan syariah berada pada 11,06%.  Jika dibandingkan dengan konvensional yang angka indeks literasinya berada di 21,84% serta inklusinya yang 67,82%, maka syariah masih jauh lebih kecil.  

AXA Financial Indonesia menggandeng MES pada literasi kali ini agar dapat memberikan informasi yang komprehensif kepada media nasional, selain kegiatan ini juga dilakukan karena kedua belah pihak memiliki dasar kesamaan visi dan perjuangan dalam pembangunan ekonomi syariah nasional.  Faustinus pun menambahkan bahwa kegiatan ini adalah respon dari AXA Financial Indonesia terhadap program Gerakan Ekonomi Syariah (GREs!) yang diluncurkan pemerintah serta Global Islamic Finance Awards pada September 2016 dimana Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia perlu meningkatkan ekonomi syariah Indonesia yang pemanfaatannya saat ini baru 5%.

Ketua MES M. Syakir Sula mengatakan bahwa sambutan Presiden Joko Widodo merupakan acuan positif bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia, bahkan Korea Selatan, yang memiliki pertumbuhan ekonomi syariah yang jauh lebih baik.  

Ia juga menambahkan bahwa sudah saatnya Indonesia menjadi pemimpin di bidang ekonomi syariah, salah satunya melalui pembekalan informasi tentang bisnis ini dari hulu ke hilir, seperti pada kegiatan literasi hari ini.

“Mulai dari prinsip dasar ekonomi syariah, cara marketing yang syariah, hingga turunan bisnis syariah seperti produk asuransi yang dimiliki oleh AXA Financial Indonesia saat ini merupakan hal yang baik diketahui oleh media serta masyarakat luas. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan literasi dan inklusi syariah di Indonesia sehingga ekonomi syariah termasuk asuransi akan semakin berkembang,” ujar Syakir.

Guna menjawab kebutuhan masyarakat akan asuransi berbasis syariah, AXA Financial Indonesia menawarkan solusi yakni Maestro Link Plus Syariah (unit link investasi dan proteksi jiwa, yang bisa dikombinasikan dengan produk rider) dan Cerdas Amanah Syariah (unit link investasi dan proteksi jiwa untuk pendidikan).

Kedua produk ini dirancang untuk membantu perencanaan keuangan masyarakat dan terbebas dari unsur ketidakpastian (gharar), maisir (unsur taruhan), dan riba (berbunga), jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

“Kami percaya bahwa asuransi syariah dengan nilai-nilai keutamaannya menawarkan manfaat yang besar tanpa memandang latar belakang sosial dan kepercayaan yang dianut. Kami yakin nilai-nilai bisnis yang ditawarkan seperti adil, transparan dan universal, akan diterima dengan baik oleh masyarakat di manapun,” tambah dr. Faustinus.

Selain itu, beliau mengatakan bahwa kegiatan literasi ini juga merupakan wadah bagi pelaku usaha untuk mendapatkan masukan dari media tentang peran aktif unit bisnis syariah AXA Financial Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Tentang AXA Indonesia

AXA di Indonesia merupakan bagian dari AXA Group, salah satu perusahaan asuransi dan manajemen aset terbesar di dunia, dengan 166.000 karyawan melayani lebih dari 103 juta nasabah di 64 negara. AXA telah diakui oleh Interbrand sebagai merek asuransi nomor satu di dunia selama delapan tahun berturut-turut (2009-2016). AXA beroperasi dengan fokus pada asuransi jiwa, asuransi umum dan manajemen aset melalui jalur multi distribusi yaitu bancassurance, keagenan, broker, digital, telemarketing dan corporate solution.

Jaringan keagenan AXA di Indonesia terus berkembang dengan 70 kantor cabang dan lebih dari 14.000 tenaga pemasaran profesional. AXA merupakan perusahaan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasar Surat Ijin Usaha no. 612 / KMK.017 / 1995 tanggal 22 Desember 1995.

Siaran pers ini juga dapat dilihat di: www.axa.co.id.

Editor: Administrator 3
Publisher