Bahas Urgensi Tata Kelola, Kominfo: SEA IGF 2021 Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi


Transformasi digital yang sedang terjadi di berbagai belahan penjuru dunia akan mendorong keterhubungan berbagai sistem elektronik komputer menjadi satu kesatuan yang sangat kompleks. Meskipun berbagai kemudahan akan didapat, keterhubungan tersebut membawa berbagai dilema, bahkan permasalahan hukum dan juga problema sosial.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menyatakan berbagai alat perangkat yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat, telah dan akan semakin terhubung dengan internet untuk memberikan kemudahan, kecepatan, efisiensi dan kenyamanan.

“Oleh karenanya, dalam rangka memfasilitasi kebutuhan masyarakat dan menghadapi berbagai persoalan dimaksud, tata kelola internet diperlukan untuk membangun ekosistem yang kondusif dalam mewujudkan transformasi digital,” jelasnya dalam Closing Ceremony Southeast Asia Internet Governance Forum (SEA IGF) 2021, dari Jakarta, Kamis (02/09/2021).

Menurut Sekjen Kementerian Kominfo, SEA IGF memiliki peran penting untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan majemuk atau multistakeholders Asia Tenggara dalam membahas tata kelola internet.  

“SEA IGF yang diinisiasi Pemerintah Indonesia merupakan kesempatan berharga untuk membangun platform bersama, dalam rangka meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan majemuk atau multistakeholders di lingkungan Asia Tenggara dalam membahas tata kelola internet,” ujarnya

Sekjen Mira Tayyiba menyatakan  tata kelola internet memiliki dinamika dan kecepatan tersendiri. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo mengajak pemangku kepentingan berbagi tanggung jawab.

“Tidak hanya itu, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo Johnny G. Plate), tata kelola internet memiliki dinamika dan kecepatan tersendiri. Oleh karena itu, pemerintah harus berbagi tanggung jawab dengan berbagai pemangku kepentingan, baik itu komunitas, keamanan siber, akademisi, organisasi masyarakat sipil dan industri,” tandasnya.

Sekjen Kementerian Kominfo mengajak peserta SEA IGF 2021 yang berasal dari berbagai belahan dunia untuk turut serta menjamin keamanan ruang digital bagi masyarakat Asia Tenggara.

“Melalui forum SEA IGF yang telah diadakan selama dua hari penuh, Indonesia mengajak para pemangku kepentingan dari semua lapisan di dunia yang turut berpartisipasi, agar dapat bahu membahu mendukung pembangunan ruang digital yang aman dan terlindungi bagi seluruh masyarakat Asia Tenggara,” ujarnya  

Referensi Kebijakan

Menurut Sekjen Mira Tayyiba, pembangunan ruang digital yang bersifat multidimensi, membutuhkan perencanaan jangka panjang yang matang dan didukung kerangka hukum dan kebijakan yang komprehensif, infrastruktur yang memadai, teknologi tepat guna, dan kerjasama para pemangku kepentingan.

“Kepemimpinan yang kuat juga merupakan salah satu faktor penentu dalam suksesnya transformasi digital, karena pelindungan terhadap hak-hak pengguna internet jelas menjadi bagian penting dalam mewujudkan transformasi digital,” tegasnya.

Merujuk Laporan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan hak yang dimiliki oleh setiap orang secara offline juga harus didapatkan secara online di ruang digital. Selain itu, banyak dampak positif internet yang bisa dijangkau, seperti hak-hak digital terlepas dari keberagaman perekonomian, populasi dan kepadatan penduduk, sosial, dan budaya di wilayah Asia Tenggara.  

“Pemerintah, akademisi, pelaku usaha, organisasi masyarakat sipil dan masyarakat umum juga perlu meningkatkan kerjasama dalam menghadapi berbagai serangan siber dan tindak pidana siber,” tandasnya.

Menurut Sekjen Mira, UN Sekretariat dari Internet Governance Forum telah mengingatkan bahwa disinformasi dan misinformasi online dapat berdampak pada proses demokrasi, bahkan menimbulkan ancaman bagi masyarakat.

“Bagi Indonesia, khususnya Kementerian Kominfo, penyelenggaraan SEA IGF pertama ini bukan saja suatu kebanggaan, tetapi juga kesempatan berharga untuk belajar dari para pemangku kepentingan negara lain,” ujarnya.

Melalui penyelenggaraan SEA IGF 2021, Sekjen Kementerian Kominfo mengidentifikasi pembahasan materi dalam forum yang memberikan masukan signifikan dalam memperkuat rencana strategis Indonesia berkaitan dengan implementasi transformasi digital.

“Hasil dari penyelenggaraan SEA IGF dapat dijadikan referensi dalam pembentukan kebijakan tata kelola internet yang inklusif, baik dalam tingkat nasional maupun regional. Sehingga diharapkan SEA IGF pertama ini, dapat memberikan inspirasi dan akan terus bergulir pada tahun-tahun berikutnya di Asia Tenggara dalam tingkatan semangat kesetaraan dan kebersamaan,” jelasnya.

Penyelenggaraan SEA IGF yang berlangsung secara hibrida, secara fisik di Provinsi Bali dan virtual di Indonesia dan berbagai negara itu mengambil tema besar Digital Transformation In Southeast Asia. Forum SEA IGF telah membahas isu-isu aktual penting. Isu itu antara lain infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, termasuk infrastruktur 5G, cyber security termasuk penanganan serangan siber, human rights khususnya hak- hak digital dan pelindungan data pribadi, innovation and development termasuk peran penting literasi digital.

Terdapat pula pembahasan beberapa isu lain, seperti  peranan anak muda dalam transformasi digital, digital society, termasuk di dalamnya peran wanita dalam TIK serta TIK bagi penyandang disabilitas.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher