Medan, 12 November 2017. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2017, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mengunjungi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang berada di Kota Medan. Kunjungan Pelindo 1 yang diwakilkan oleh ASM Pembinaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Fatimah Zuhra, ACS Humas Fiona Sari Utami, dan Asmen Pelindo 1 Cabang Belawan Rahmaini kepada Djainuddin yang bertempat tinggal di Jl. Prof. HM Yamin Gang Obat I dan Kuna Sangaran yang berkediaman di Jl. Pasundan Gang Becak, Medan pada Sabtu, 11 November 2017. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Pelindo 1 kepada para veteran karena jasa-jasanya yang turut berjuang memerdekakan Indonesia. Djainuddin adalah seorang pejuang pada masa Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang terjadi pada tahun 1962-1966. Djainuddin bercerita bahwa pada saat itu tidak semua masyarakat Indonesia tahu jika Indonesia telah merdeka. “Saya berangkat dari Medan tahun 1965 ke Tanjung Pinang. Tugas kami di sana juga memberikan penerangan kepada masyarakat kalau sudah merdeka dan Soekarno adalah Presidennya. Mereka banyak yang tidak tahu karena siaran radio yang bisa didengarkan bersumber dari Malaysia, bukan dari Indonesia,” tutur Djainuddin.
Bakti BUMN, Pelindo 1 Kunjungi Veteran di Medan
Medan, 12 November 2017. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2017, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mengunjungi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang berada di Kota Medan. Kunjungan Pelindo 1 yang diwakilkan oleh ASM Pembinaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Fatimah Zuhra, ACS Humas Fiona Sari Utami, dan Asmen Pelindo 1 Cabang Belawan Rahmaini kepada Djainuddin yang bertempat tinggal di Jl. Prof. HM Yamin Gang Obat I dan Kuna Sangaran yang berkediaman di Jl. Pasundan Gang Becak, Medan pada Sabtu, 11 November 2017. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Pelindo 1 kepada para veteran karena jasa-jasanya yang turut berjuang memerdekakan Indonesia. Djainuddin adalah seorang pejuang pada masa Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang terjadi pada tahun 1962-1966. Djainuddin bercerita bahwa pada saat itu tidak semua masyarakat Indonesia tahu jika Indonesia telah merdeka. “Saya berangkat dari Medan tahun 1965 ke Tanjung Pinang. Tugas kami di sana juga memberikan penerangan kepada masyarakat kalau sudah merdeka dan Soekarno adalah Presidennya. Mereka banyak yang tidak tahu karena siaran radio yang bisa didengarkan bersumber dari Malaysia, bukan dari Indonesia,” tutur Djainuddin.
Publisher