BSI Lanjutkan Penyatuan Operasional Sistem Layanan di Area Manado


Jakarta, 20 April 2021 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk melanjutkan penyatuan dan integrasi sistem layanan di Area Manado, sebagai wujud komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat di kawasan Timur Indonesia. Penyatuan sistem layanan Area Manado ini merupakan tahap kedua kelanjutan dari kick off Region Makassar pada 5 april 2021 yang diresmikan oleh Direktur Utama BSI.

Integrasi sistem layanan tahap kedua meliputi meliputi tiga area dibawah Region BSI XI Indonesia Timur, yaitu area Makassar membawahi Sulselbar, area Palu membawahi Sulteng, Sultra & Gorontalo, termasuk Area Manado yang membawahi Sulut, Maluku, Papua.

Penyatuan sistem layanan ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM hingga mobile dan internet banking. Tentunya proses tersebut juga mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah. Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, BSI memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa.

Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia, Anton Sukarna menyampaikan integrasi sistem layanan ini merupakan salah satu langkah merger operasional dan bisa mendukung layanan BSI berjalan lebih optimal.

Anton menegaskan Area Manado sebagai salah satu pintu penting dalam integrasi sistem layanan BSI karena area ini mempunyai potensi perbankan syariah yang sangat besar, tercermin dari minat nasabah atau masyarakat nonmuslim cukup tinggi di Timur Indonesia. “Hal Ini juga sekaligus membuktikan bahwa BSI hadir sebagai solusi keuangan yang aman dan sesuai syariah yang inklusif, mampu diterima oleh semua kalangan. Kami berharap hadirnya BSI di Area ini dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah bagi masyarakat di kawasan Timur Indonesia,” imbuhnya.

Proses penyatuan integrasi sistem layanan di Area Manado pada 19  April 2021 merupakan bagian dari proses integrasi  operasional cabang, layanan dan produk secara nasional mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Terkait hal ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.

Dalam periode tersebut nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. Untuk fasilitas kartu, buku tabungan dan deposito, nasabah bisa melakukan migrasi secara bertahap hingga 31 Oktober 2021.

Selama proses migrasi, nasabah bank asal Bank Syariah Indonesia masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi.

BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi dan sampai akhir 2021 sebanyak 100% dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.

Selama proses migrasi, nasabah dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal. Selain itu, nasabah dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital  dengan aplikasi BSI Mobile, dan hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Asiyah. Dalam periode migrasi nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.

Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan diantaranya melalui media online yaitu direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa terinformasi terkait jadwal migrasi.

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah  milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. yang mulai  beroperasi pada 1 Februari 2021. Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan  bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian  BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari  sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek  Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia. Per  Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu  laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia  dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400  jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk  finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari  berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher