KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlanjut. Senin (5/8) kemarin, China memangkas nilai mata uang yuan ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dollar AS. Tindakan tersebut, merupakan upaya pembalasan China atas kenaikan tarif AS terhadap barang-barang impor China. Melemahnya yuan tentu akan berefek pada pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, ada dua efek yang berdampak pada pasar keuangan Indonesia. Pertama, dari sisi perusahaan. Ketika China mendevaluasi yuan, sudah pasti barang-barang mereka terlihat lebih murah daripada produk negara lain. Hal itu akan mendorong pertumbuhan ekspor China. Saat ekspor China meningkat karena faktor harga yang lebih murah, maka produk dari emiten Indonesia yang berorientasi ekspor akan mendapat tekanan dari produk China.
China lemahkan yuan, ini efeknya terhadap pasar keuangan Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlanjut. Senin (5/8) kemarin, China memangkas nilai mata uang yuan ke level terendah sejak 2008 yaitu menembus 7 yuan per dollar AS. Tindakan tersebut, merupakan upaya pembalasan China atas kenaikan tarif AS terhadap barang-barang impor China. Melemahnya yuan tentu akan berefek pada pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, ada dua efek yang berdampak pada pasar keuangan Indonesia. Pertama, dari sisi perusahaan. Ketika China mendevaluasi yuan, sudah pasti barang-barang mereka terlihat lebih murah daripada produk negara lain. Hal itu akan mendorong pertumbuhan ekspor China. Saat ekspor China meningkat karena faktor harga yang lebih murah, maka produk dari emiten Indonesia yang berorientasi ekspor akan mendapat tekanan dari produk China.
Publisher