DBS Asian Insights Conference 2020: Mengarungi Dunia Pasca Pandemi


Jakarta, 19 Agustus 2020 - DBS dengan bangga menyelenggarakan versi digital pertama DBS Asian Insights Conference 2020. Acara ini menghadirkan sekelompok pemimpin global berpengaruh di bidang masing-masing, eksekutif level C (C-suite), dan para pakar di berbagai bidang untuk membahas masalah-masalah paling mendesak dan relevan yang akan dihadapi oleh masyarakat umum, serta kalangan bisnis pasca Covid-19.

Acara dua tahunan kebanggaan Bank DBS ini berlangsung pada 23 dan 24 Juli, diikuti oleh lebih dari 2.200 anggota delegasi, terdiri atas para pemimpin pemerintahan, eksekutif bisnis tertinggi, dan pemodal individu serta swasta dari seluruh dunia.

Wabah Covid-19 telah mengubah cara bisnis dan masyarakat bekerja secara ekstrem. Hal ini mendorong banyak orang mencari petunjuk tentang cara menghadapi tantangan di dunia pasca pandemi. Krisis sebesar ini juga akan membuat orang di seluruh dunia meninjau kembali prioritas dan tujuan mereka saat perekonomian dan kegiatan usaha kembali menggeliat dan membangun negara dan masyarakat yang lebih tangguh (build back better).

Di bawah tema “Mengarungi Dunia Pasca Pandemi”, para pembicara berbagi wawasan tentang berbagai topik, termasuk ilmu ekonomi dan pasar, keamanan pangan, serta bagaimana memanfaatkan teknologi sebagai suatu kekuatan baik. Muatan konferensi dirancang dan disusun dengan tujuan untuk memberikan pandangan yang dapat ditindaklanjuti, yang akan membantu pemerintah, bisnis, dan individu bekerja menuju masa depan lebih berdaya tahan.

Mengutip beberapa pernyataan CEO DBS, Piyush Gupta, sudah jelas bahwa saat ini seluruh individu berupaya memperbaiki kehidupan, namun hal tersebut masih jauh dari kata kembali ke normal seperti semula. Menurut Piyush, saat ini cukup banyak bisnis yang mampu menyesuaikan diri akibat dampak pandemi.

Namun, hal tersebut juga memberikan tantangan bagi perusahaan-perusahaan besar seiring dengan semakin mendesaknya digitalisasi untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan dan karyawan. Piyush menjelaskan bahwa digitalisasi membawa perubahan dalam banyak hal termasuk cara bekerja.

Selain tantangan, digitalisasi juga memberikan kesempatan untuk mengalokasikan kembali sumber keuangan, dan sumber daya manusia. Dengan digitalisasi bisnis dimungkinkan untuk mendapatkan pelanggan dan tenaga kerja di luar wilayah operasi bisnis.

Lebih lanjut Piyush mengungkapkan bahwa sustainability akan menjadi pendorong yang besar dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Dorongan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu perubahan pada sistem nilai dan komitmen masyarakat, perubahan ekspektasi; apa yang investor inginkan, apa yang masyarakat inginkan, serta kesempatan usaha. Terakhir Piyush menyampaikan bahwa perusahaan yang dapat beradaptasi dan sigaplah, yang dapat menemukan jalan untuk dapat berhasil di masa depan.

Salah satu acara utama konferensi ini adalah Dialog Kepemimpinan DBS Asia tentang “Climate Change and the Great Reset” bersama Al Gore, mantan wakil presiden Amerika Serikat dan pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2007, dipandu oleh CEO DBS Piyush Gupta.

Al Gore menyerukan agar masyarakat mengambil pilihan untuk dapat mengubah kebijakan dan mempercepat pemanfaatan teknologi yang baru. Menurut Al Gore cara yang paling efektif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi adalah melalui program stimulus ramah lingkungan (green stimulus programme). Oleh karena itu, jika kita berhasil membuat kebijakan yang tepat untuk dunia pasca pandemi, kita dapat lebih jauh meluncurkan dan mempercepat revolusi keberlanjutan yang padat karya.

DBS Asian Insights Conference tahun ini juga menandai peringatan 10 tahun diadakannya acara ini, yang dimulai pertama kali pada 2011. Untuk memperkuat wawasan Asia Bank DBS, yang luas, dan kepemimpinan Bank DBS di bidangnya di kawasan, DBS terus memperluas cakupan konferensi, yang dimulai sebagai acara dengan pasar sebagai fokus, menjadi acara "tanpa batas" dengan menampilkan panel pembicara global yang berbagi wawasan tentang masa depan dunia di berbagai sektor, demografi, dan pasar.

Co-Founder & Partner, The Acacia Group, Gavin Long pada sesi yang berjudul “Economics of Mutuality, Finding Profitable Solutions to Problems of People & Planet”, mengatakan bahwa Economics of Mutuality (EoM) adalah pendekatan baru untuk berinvestasi yang dapat memaksimalkan hasil kembali. Investasi EoM mengoptimalkan dampak sosial, lingkungan, dan finansial.

Dengan investasi EoM, perusahaan mengubah operasi bisnis agar selaras dengan sumber daya manusia, sosial, alam, dan keuangan dalam mengoptimalkan keuntungan dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta pemangku kepentingan. Investasi EoM menghasilkan perusahaan yang sangat tangguh dan menguntungkan yang mengoptimalkan pengembalian modal yang diinvestasikan dengan cara yang berkelanjutan.

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia, dengan kehadiran di 18 pasar, berkantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berada dalam tiga sumbu pertumbuhan utama Asia: Cina, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit "AA-" dan "Aa1" bank DBS termasuk yang tertinggi di dunia.

DBS dikenal dengan kepemimpinan globalnya, dan telah dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Euromoney, “Global Bank of the Year” oleh The Banker dan “Best Bank in the World” oleh Global Finance. Bank DBS berada di garis terdepan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, yang diberi nama “World’s Best Digital Bank” oleh Euromoney. Selain itu, DBS telah mendapatkan penghargaan “Safest Bank in Asia” dari Global Finance selama sebelas tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2019.

DBS menyediakan berbagai layanan lengkap untuk nasabah, SME dan juga perbankan perusahaan. Sebagai bank yang lahir dan dibesarkan di Asia, DBS memahami seluk-beluk berbisnis di pasar paling dinamis di kawasan. DBS bertekad membangun hubungan langgeng dengan nasabah, dan berdampak positif terhadap masyarakat melalui dukungan perusahaan sosial dengan cara bank-bank Asia. DBS juga telah mendirikan yayasan dengan total dana senilai SGD 50 juta untuk memperkuat upaya tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan di seluruh Asia.

Dengan jaringan operasional ekstensif di Asia dan menitikberatkan pada keterlibatan dan pemberdayaan stafnya, DBS menyajikan peluang karir yang menarik. Bank DBS mengakui gairah, tekad, dan semangat 29.000 karyawannya, yang mewakili lebih dari 40 kebangsaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.

Editor: Marketing Exabytes
Publisher