Direktur SDM Pelindo III Toto Heli Yanto beserta Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah telah meresmikan terminal penumpang kapal laut Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah. Terminal penumpang untuk fasilitas pelayanan publik tersebut merupakan pengembangan dari gedung terminal penumpang yang lama. Gedung tersebut memiliki fasilitas yang lengkap dan setara dengan bandar udara.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pelindo III semoga ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terminal ini akan bisa menjadi alternatif moda penerbangan baik untuk pebisnis maupun keluarga,” jelas Nurhidayah dalam keterangannya, Rabu (17/7/2019).
Doso Agung Direktur Utama Pelindo III juga menyampaikan bahwa pembangunan terminal penumpang di Pelabuhan Kumai bertujuan untuk memberikan layanan yang terstandar karena akan berdampak pada peningkatan layanan penumpang laut. Sehingga transportasi laut menjadi lebih aman dan nyaman,” ujarnya.Berdasarkan data Pelindo III, tercatat total penumpang di pelabuhan ini, hingga akhir Juni mencapai 117.107 orang, atau melonjak 72 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 lalu yang sejumlah 67.933 orang.
Sebelumnya, gedung lama terminal penumpang di Pelabuhan Kumai hanya berkapasitas 600 penumpang dengan luas bangunan 915 meter persegi. Pelindo III berinvestasi sebesar Rp 29 miliar membangun gedung baru yang berkapasitas 1.500 penumpang dengan bangunan seluas 3.200 meter persegi guna mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang kapal laut beberapa tahun ke depan.
Gedung Mengusung Konsep Modern
Doso melanjutkan, gedung terminal penumpang Panglima Utar yang baru dibangun mengusung konsep modern. Desain arsitekturalnya tetap mengedepankan karakteristik budaya lokal, yaitu nuansa adat Dayak agar juga dapat menjadi bangunan ikonik sebagai gerbang laut pariwisata daerah.
“Fasilitas yang ditawarkan juga lengkap seperti ruang tunggu yang ber-AC, ramah difabel, ruang khusus merokok, ruang kesehatan, ruang laktasi, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Saat ini Pelindo III juga tengah merampungkan pembangunan dan renovasi gedung terminal penumpang kapal laut pada 11 pelabuhan di Indonesia seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni Maumere, Ende, Ippi, Kupang, Waingapu, dan Kalabahi. Kemudian bergeser ke barat, juga dikerjakan di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Pelabuhan Benoa, Bali. Juga untuk Kalimantan, yakni di Batulicin, Sampit, dan Kumai.