Follow The Money


Frasa "follow the money" kali pertama diucapkan oleh Henry E. Peterson pada jajak dengar pendapat Komite Senat Yudisial Amerika Serikat tahun 1974. Setahun kemudian, istilah "follow the money" juga disebut-sebut pada buku "Crime in Britain Today" yang ditulis Clive Borrell dan Brian Cashinella dari Inggris.

Namun, frasa ini menjadi sangat terkenal oleh film "All the President's Men" sekitar tahun 1976-an. Diangkat ke layar lebar dari novel berjudul sama hasil karya Bob Woodward dan Carl Bernstein, dua jurnalis Washington Post yang berhasil membongkar skandal Watergate zaman Presiden Richard Nixon.

Satu adegan yang kondang dalam film atau novel tersebut adalah sebagai berikut.Woodward, yang diperankan Robert Redford dalam film, menemui narasumbernya di parkiran mobil. Narasumber yang enggan menyebut jatidirinya itu tidak memberi informasi apa-apa kepada Woodward kecuali satu frasa: "follow the money". Ikuti aliran uangnya!

Sejak itulah, dengan metode mengikuti aliran uang, pelan namun pasti, skandal Watergate terbongkar.

Menjadi Ilham sebuah Startup

Inti dari cerita film "All the President's Men" bukan hanya menceritakan sebuah skandal yang melibatkan orang-orang elite partai, tetapi juga hasil karya jurnalistik independen yang berusaha mengungkap kebenaran.Istilah "follow the money" lantas juga mengilhami jurnalis Belanda, Eric Smit dan Arne van der Wal, sebagai sebuah frasa metoda dalam praktik jurnalisme investigatif. Bersama Mark Koster, mereka membuat platform berita di situs https://www.ftm.nl, sebuah situs berita berbayar Bahasa Belanda yang di akhir 2016 berhasil menghimpun pendapatan € 550.000 dari pembaca berlangganan.

Mulai tayang sejak Maret 2010, situs berita Follow the Money berfilosofi "mendengarkan pembaca". Yang paling menarik, situs ini fokus pada praktik-praktik culas para pengusaha, investigasi kebijakan pemerintah, praktik bisnis yang tak etis, skandal perbankan, perumahan, industri kesehatan, dan praktik-praktik kejahatan kerah putih lainnya yang banyak di antaranya berada di sektor bisnis dan ekonomi.

Berita adalah investasiFollow the money menjadi roh situs tersebut dalam praktik investigasinya dan mulai menerapkan biaya berlanggan pada 2015 sekitar €80 setahun. Lebih mengherankan dan menarik lagi, situs ini mendapat sambutan antusias bukan hanya dari pembaca, namun juga investor.

Didirikan dengan modal dukungan program pendanaan dari Pemerintah Belanda bernama "Dutch Journalism Fund". Semacam program pendanaan untuk praktik-praktik jurnalistik yang mampu menjaga demokrasi tetap berjalan dan menjadi penjaga sekaligus "pilar keempat" agar praktik-praktik koruptif bisa terkikis di negeri kincir angin tersebut.

Visi mereka sederhana. Kata Smit, jarak antara jurnalisme tradisional dan pembacanya sudah terlalu lebar. Mereka ingin, jurnalisme berada dekat dengan masyarakat dan menjadi "sumber terang" di tengah praktik-praktik kekuasaan yang intimidatif lagi tidak jujur.

"Visi follow the money, kami ingin berdiri di tengah kerumunan dan kami ingin dapat berkomunikasi dengan mereka (masyarakat)," ujar Smit, sang pendiri.Sebagai sebuah startup, follow the money menargetkan 20.000 anggota berlangganan di akhir 2018 dan berhasil. Menurut para pendiri follow the money, ketertarikan pembaca terhadap berita-berita skandal cukup tinggi. Di samping itu, kesadaran masyarakat di Belanda terhadap "berita sebagai investasi" cukup tinggi.

Dalam sebuah berita, mengandung unsur biaya yang harus dikeluarkan wartawan untuk menginvestigasi, merelakan diri bekerja lebih dari delapan jam sehari, biaya transportasi, komunikasi, biaya kreatif, dan lain sebagainya. Wajar, sebab bagaimana mungkin seorang wartawan investigasi kalau mereka menghitung jam kerja delapan jam sehari?

Seorang wartawan investigasi harus menunggu berbulan-bulan menemukan narasumber yang mau memberi konfirmasi, harus menunggu berlama-lama meneliti, riset, serta memilah dokumen dan hasil wawancara.Kini, situs follow the money sudah fokus ke Bahasa Inggris dan merambah ke Belgia, Inggris Raya, dan Jerman. Dengan modal dari dana Google sekitar €50.000 dan tambahan dana dari Pemerintah Belanda €60.000 mereka berinovasi menghasilkan satu metode gamification alias teknik games untuk pembaca. Sehingga, memungkinkan pembaca berpartisipasi dalam penyelidikan atau praktik investigasi mereka.

Follow the money mengajak pembaca bersifat kritis lagi hati-hati terhadap segala peristiwa atau berita. Bukan hanya dari sisi bisnis bisa tumbuh dan bertahan, tetapi follow the money merupakan situs yang mengajak pembaca terlibat dalam praktik jurnalistik. Follow the money juga mengedukasi masyarakat senantiasa sadar bahwa tidak ada berita hasil jurnalistik yang gratis. Sebuah berita adalah investasi masyarakat modern agar sistem politik dan demokrasi yang dihidupinya bertahan dan berjalan sebagaimana mestinya.

Editor: Administrator 3
Publisher