Gojek Terapkan Standar Keamanan Tertinggi di Industri melalui Inisiatif Perempuan AmanBersamaGojek


Jakarta, 4 Maret 2021 - Memperingati Hari Perempuan Internasional di tahun ini, Gojek kembali mempertegas komitmen keamanannya dengan menghadirkan standar keamanan tertinggi di industri untuk melindungi pelanggan dan mitra driver. Hal ini diwujudkan dalam dua inisiatif utama:

1. Terus meningkatkan standar dan kemampuan Tim Unit Darurat Gojek dalam menangani laporan terkait kekerasan seksual, lewat pelatihan yang dijalankan secara berkala (refresher training). Tahun ini, pelatihan diberikan oleh UN Women (Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan) kepada Tim Unit Darurat yang bertugas menerima laporan, untuk menerapkan prinsip fundamental dalam menangani pelapor. Prinsip tersebut mencakup (1) Menciptakan rasa aman melalui empati, penerimaan, dan kepedulian, (2) Tidak menyalahkan korban, (3) Tidak menghakimi, (4) Membangun hubungan yang setara, (5) Menghargai latar belakang yang berbeda, dan (6) Memberdayakan korban melalui pemberian informasi yang berguna. Melalui prinsip ini, Tim Unit Darurat akan lebih mumpuni dalam menangani laporan dengan mengadopsi perspektif korban.

2. Menambah Zona #AmanBersamaGojek di lokasi strategis yang berada di Bogor, Bandung, dan Surabaya mulai pertengahan Maret 2021. Setelah sejak 2019 tersedia di Stasiun Sudirman, Stasiun MRT Lebak Bulus, dan Stasiun Bekasi.

Zona #AmanBersamaGojek merupakan ruang ramah perempuan yang memanfaatkan ratusan shelter atau titik jemput Gojek yang ada di berbagai lokasi di Indonesia. Keunggulan dari Zona Aman adalah lokasinya yang strategis, dekat keramaian, dan berada di hub transportasi publik.

Tidak hanya itu, Gojek menyediakan fasilitas penerangan yang memadai, kursi tunggu, dan materi edukasi publik yang mensosialisasikan ruang publik aman bagi perempuan.

Selama pandemi COVID-19, selain menjadi ruang ramah perempuan, Zona Aman juga tetap dioperasikan dengan protokol kesehatan yang ketat mencakup pemberlakuan jaga jarak saat menunggu, pengecekan suhu tubuh bagi calon penumpang dan mitra, disinfeksi pada helm dan handle pintu mobil, serta penyediaan cairan pembersih tangan dan hair net (penutup kepala) gratis bagi setiap penumpang.

Pengembangan Zona Aman mengacu pada kajian “After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night” dari UN Women dan Pulse Lab Jakarta yang dibuat untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan, khususnya di malam hari.

Josefhine Chitra, Senior Manager Public Affairs Gojek mengatakan, “Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama di dalam ekosistem kami, termasuk pengguna dan driver perempuan. Sejak awal beroperasi kami telah mempelopori inisiatif untuk meningkatkan standar keamanan layanan transportasi, termasuk dengan meluncurkan inisiatif #AmanBersamaGojek pada 2020.

Walau kami berharap tidak akan ada pengguna yang perlu menekan emergency button di aplikasi kami, kami tetap mempersiapkan diri jika insiden buruk terjadi, termasuk dengan memberikan refresher training dalam hal penanganan pelaporan kepada Tim Unit Darurat Gojek yang kali ini diajarkan oleh UN Women.

Selain itu, kami juga telah mempunyai prosedur untuk menawarkan bantuan layanan psikologis, medis, dan hukum jika korban membutuhkan. Kami berharap pengguna dan mitra senantiasa terlindungi dari awal hingga akhir menggunakan layanan transportasi kami.”

Dwi Yuliati-Faiz, Head of Program UN Women mengungkapkan, “Kami mengapresiasi komitmen Gojek untuk kesetaraan gender, secara korporat Gojek adalah penandatangan Women’s Empowerment Principles (WEPs), satu dari 58 perusahaan besar di Indonesia dan lebih dari 4.000 lainnya di tingkat global. Inisiatif Gojek adalah langkah konkret komitmen tersebut. 

Bukan hanya inisiatif dan komitmennya, tetapi kami juga mengapresiasi antusiasme dan pengetahuan yang dimiliki Tim Unit Darurat Gojek terkait penanganan laporan kekerasan seksual. Gojek, adalah salah satu pihak swasta yang memulai langkah berani ini. Saya mengharapkan akan ada banyak perusahaan transportasi yang mengikuti langkah Gojek dan Tim Darurat Gojek harus juga menjadi pionir dalam menerapkan kemampuan barunya.”

Dwi menambahkan, pelatihan yang UN Women fasilitasi untuk Tim Unit Darurat Gojek menekankan pentingnya aspek pembentukan budaya serta pengetahuan dari pihak-pihak yang secara langsung berperan membantu korban kekerasan seksual. Hal mendasar tersebut akan sangat menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam proses penanganan.

Sehingga, Tim Unit Darurat Gojek dapat menjadi bagian dari solusi yang mampu membantu korban.

Pelatihan untuk Tim Unit Darurat dan penambahan Zona Aman ini merupakan bagian dari pilar Proteksi di bawah inisiatif keamanan Gojek #AmanBersamaGojek, dan melengkapi dua pilar lainnya yaitu Teknologi dan Edukasi. Pada pilar proteksi, Gojek menekankan pentingnya langkah perlindungan yang bersifat preventif untuk meminimalisir risiko.

Beberapa inisiatifnya antara lain penyediaan asuransi perjalanan bagi mitra driver maupun penumpang, serta edukasi bagi mitra driver dan publik tentang langkah-langkah menciptakan budaya aman di ruang aman di publik.

Pada pilar Teknologi, Gojek SHIELD yang didukung dengan teknologi tercanggih dan terkini hadir memberikan perlindungan bagi pengguna. Memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, serta dioperasikan oleh tim keamanan digital kelas dunia, Gojek SHIELD berusaha memastikan keamanan dari sebelum memulai perjalanan, selama perjalanan,dan pada saat darurat.

Fitur tersebut diantaranya: verifikasi muka dan identitas driver, penyamaran nomor telepon - baik pelanggan maupun driver, fitur bagikan perjalanan, serta tombol darurat yang terhubung dengan Customer Care dan Tim Unit Darurat yang siaga 24/7 dan mengadopsi perspektif korban.

Di pilar Edukasi, Gojek terlibat aktif mengkampanyekan gerakan untuk menjadi active bystander, termasuk dengan mengedukasi mitra drivernya. Lewat platform bernama Tips Pintar yang terdapat di aplikasi driver, Gojek telah melatih lebih dari 100.000 driver untuk menjadi active bystander.

Diharapkan mitra driver yang jumlahnya sangat banyak di ruang publik, dapat turut berkontribusi pada penciptaan ruang publik yang semakin ramah dan aman untuk perempuan.

Publik turut mengapresiasi inisiatif komprehensif yang Gojek lakukan untuk memprioritaskan keamanan di dalam ekosistemnya. Di tahun 2020, Gojek menempatkan dirinya sebagai juara pertama pada ajang penghargaan “UN Women 2020 Asia-Pacific Women Empowerment Principles (WEP)” untuk kategori Community and Industry Engagement di tingkat nasional dan juara ketiga di tingkat Asia Pacific.

Sementara dari sudut pandang konsumen yang tercermin dalam riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen (93%) menganggap keamanan produk dan layanan Gojek lebih baik dari standar industri. Angka ini diraih berkat inisiatif komprehensif Gojek dalam menjaga keamanan layanan, termasuk dari aspek higienitas, di mana selama pandemi COVID-19 Gojek menerapkan Protokol J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan) dalam seluruh kegiatan operasional.

Editor: Marketing Exabytes