Jakarta, 7 Januari 2022 - Grab, superapp terkemuka di Indonesia, menjadi perusahaan teknologi pertama yang berkolaborasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menjalankan program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha berbasis teknologi. Pelatihan ini lahir dari kesamaan visi Grab dan KPPU untuk mewujudkan persaingan usaha yang sehat bagi seluruh pihak yang berada di dunia bisnis, termasuk UMKM, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang mengatur tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta aturan-aturan terkait lainnya.
Melalui kolaborasi ini, KPPU membantu Grab merancang materi pelatihan untuk meningkatkan pemahaman ribuan karyawan Grab Indonesia tentang tata kelola perusahaan yang baik, atau good corporate governance. Program pelatihan mengupas ketaatan pada peraturan persaingan usaha, merancang perjanjian usaha yang sehat bagi perusahaan serta pemain lain, dan kemitraan sehat antara bisnis besar dan UMKM. Program pelatihan juga menekankan pentingnya mendasari kemitraan dengan pelaku UMKM pada prinsip saling membutuhkan, saling percaya, saling menguatkan, dan saling menguntungkan. Selain itu, Grab juga memastikan adanya proses pengembangan, atau alih keterampilan, di bidang produksi dan manufaktur, pemasaran, pembiayaan, sumber daya manusia, dan teknologi ketika menggandeng UMKM. Apresiasi inisiatif Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha juga datang dari Taufik Ariyanto Arsad, Deputi Bidang Kajian dan Advokasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, “KPPU mengapresiasi inisiatif Grab dalam melaksanakan program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha di Indonesia sebagai bentuk kepatuhannya terhadap peraturan yang berlaku. Melalui kerja sama ini, kami juga akan mendapatkan contoh dan umpan balik mengenai cara terbaik dalam melaksanakan pelatihan serupa kedepannya.” Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia, menuturkan bahwa kolaborasi Grab dengan KPPU merupakan kelanjutan dari hubungan yang telah terbina dengan erat. “Program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha adalah realisasi dari buah pemikiran Grab dan KPPU. Kami berbagi visi serupa, yaitu mendorong iklim usaha dan tata kelola perusahaan yang sehat untuk menjaga keseimbangan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi. Dengan menghadirkan program pelatihan kepatuhan persaingan usaha, kami memperkuat komitmen terhadap aturan yang berlaku di Indonesia.” Neneng Goenadi, Country Managing Director of Grab Indonesia, menambahkan “Grab memiliki semangat ‘Berjuta Yang Pertama’, di mana kami menggunakan teknologi Grab untuk menghadirkan terobosan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan semangat ini, program Pelatihan Kepatuhan Persaingan Usaha akan dilakukan sepenuhnya melalui platform belajar daring di organisasi internal kami, yaitu GrabLearn.” Selain dilakukan secara online, pelatihan juga menggunakan metode-metode kreatif, mulai dari studi kasus, simulasi peran, dan kuis interaktif, untuk mengoptimalkan penyerapan materi oleh peserta latihan. Program pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian inisiatif kepatuhan persaingan usaha yang telah dilaksanakan Grab. Pada 2021, Grab mengikuti Executive Forum Kepatuhan Persaingan Usaha yang materinya disampaikan langsung oleh jajaran komisioner KPPU. Selain itu, Grab dan KPPU telah melaksanakan kegiatan Level-Up UMKM di Omah Kemitraan di Kantor KPPU Yogyakarta sebagai rangkaian talkshow dan pelatihan digital, termasuk social media marketing dan fotografi produk, untuk mitra UMKM. Tentang Grab Grab merupakan aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) untuk layanan pengantaran makanan, mobilitas, dan dompet digital di tahun 2020. Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 400 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Grab memungkinkan jutaan orang setiap hari untuk terhubung dengan mitra pengemudi dan merchants untuk memesan makanan atau barang kebutuhan harian, mengantar paket, memesan solusi mobilitas, melakukan pembayaran belanja online atau mengakses layanan keuangan lainnya seperti pinjaman, asuransi, wealth management dan telemedicine, semuanya melalui satu aplikasi "serba bisa". Grab didirikan pada tahun 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile. Grab memiliki misi double bottom line: secara bersamaan memberikan kinerja keuangan yang baik bagi pemegang sahamnya dan dampak sosial yang positif di Asia Tenggara.
Editor: Marketing Exabytes