Jakarta, 29 November 2021. Perum Perhutani bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2021 dengan melaksanakan gerakan menanam pohon di kawasan wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung pada Senin (29/11). Acara dihadiri oleh Segenap Board of Directors (BoD) Perhutani, Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan & Pupuk Zuryati Simbolon, Senior Advisor II Wakil Menteri BUMN I Armendra, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Amas Wijaya beserta jajaran, Segenap Kepala Divisi Kantor Pusat.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penanaman bibit pohon jenis Damar, Puspa, Rasamala, Bungur, Eucalyptus, Flamboyan dan Multi Purpose Tree Species (MPTS) sebanyak 250 plances, Pelepasliaran puluhan burung jenis Kacamata dan kutilang, serta menebarkan ratusan ikan mas dan nila di petak 81b luas 12,47 ha, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cimanggu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tambakruyung Timur, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan. Dalam sambutannya Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia yang dimaksudkan untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. “Sebagai wujud kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, mari kita sukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2021, Tanam Pohon Sekarang, Ciptakan Masa Depan Gemilang,” kata wahyu. Wahyu juga menyampaikan bahwa di tahun 2021 Perhutani melakukan penanaman seluas 54.540 Ha dengan jumlah mencapai 95,8 juta bibit. Sepanjang tahun terus dilakukan pemeliharaan terhadap bibit hingga tiba masa tanam, yaitu pada bulan November – Desember sesuai dengan musim penghujan. Penanaman dilakukan pada hutan produksi (tanaman rutin dan tanaman pembangunan) serta rehabilitasi hutan lindung, dengan perbandingan produksi dan penanaman sebesar 1 : 10. “Artinya, satu pohon yang diproduksi akan digantikan dengan 10 pohon yang ditanam. Hal ini diatur dalam Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) yang berlandas keseimbangan 3 pilar utama yaitu ekologi, ekonomi dan sosiokultur. Untuk itu saya berpesan kepada rekan-rekan yang ada di lapangan untuk bersama-sama memelihara tanaman tersebut dengan baik, karena critical issue Perhutani adalah tingkat keberhasilan tanaman,” terang Wahyu. Sementara itu Kementerian BUMN dan dengan melibatkan BUMN, Pemerintah Daerah, dan para Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) telah melakukan penanaman pohon serentak pada 28 November 2021 di 7 titik diantaranya gedung Kementerian BUMN, Danau Toba, Lampung (Wai Sekampung), Pekanbaru, Banten (Rangkasbitung), Malang (Batu), dan Makassar. Perhutani melakukan supervisi khususnya terkait jenis tanaman yang sesuai. Pada kesempatan tersebut dilakukan launching Bulan Menanam Pohon Nasional dan Donasi Pohon oleh Pegawai BUMN. Bulan Desember ditetapkan sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon. Hasil dari Donasi pohon yang terkumpul akan dibelikan bibit pohon endemik yang akan ditanam di Danau Toba, Sumatera Utara. Rachman Ferry Isfianto menjelaskan bahwa Perum Perhutani merupakan BUMN yang bertugas dalam hal menghijaukan dan menjaga kelestarian hutan di Pulau Jawa & Madura. Dalam hal ini kementerian BUMN dan para stakeholder mendukung gerakan menanam pohon diberbagai tempat di Indonesia. "Hutan yang dikelola Perum Perhutani merupakan warisan dari kakek-nenek kita, untuk itu kita perlu mencontoh kakek-nenek kita agar kelak hutan Indonesia tetap lestari sehingga anak cucu kita mendapat manfaatnya. Semoga kegiatan hari ini mendapat ridho dari Allah SWT dan Perhutani dapat berkontribusi dalam program bapak Menteri BUMN yaitu ‘BUMN Hijaukan Indonesia’," ucap Rachman. Rachman menambahkan ada kurang lebih 600 tempat wisata yang dikelola oleh Perhutani yang memiliki potensi keindahan alam yang indah serta fasilitas lengkap sebagai sarana penunjang kenyamanan pengunjung yang ingin berwisata, salah satunya Ranca Upas yang merupakan lokasi wisata yang letaknya strategis dengan waktu tempuh hanya 3 jam dari kota Jakarta. "Saya berharap di sekitar lokasi wisata Ranca Upas dapat dikembangkan lagi, harapannya jika wisatawan menginap di sini dapat berlama-lama sehingga akan memberikan dampak positif dan dapat mengangkat perekonomian warga sekiar," jelas Rachman.
Editor: Marketing Exabytes